Hasil Asesmen 3: Lingkungan Sumberejo
Di lingkungan Sumberejo, Anisyah Noer Fajriyah dan Annas Wahyu Hidayat melaporkan bahwa ketakutan orang tua terhadap kemungkinan zina menyebabkan banyak pernikahan dini, bahkan sebelum anak lulus SMP. Rendahnya kesadaran akan pentingnya gizi dan kesehatan bayi membuat banyak orang tua enggan membawa anak mereka ke posyandu. Selain itu, banyak keluarga lebih memilih membayar denda daripada menunda pernikahan anak hingga usia yang cukup.
TPK Sumberejo juga menghadapi tantangan serupa dengan keterbatasan tenaga kerja dan kurangnya dukungan untuk program-program yang ada. Sosialisasi mengenai pentingnya pemenuhan gizi dan dampak jangka panjang dari stunting terus dilakukan, meskipun hasilnya belum signifikan.
Kesimpulan
Laporan minggu ketiga ini menunjukkan bahwa upaya penanganan stunting dan pernikahan dini di Kelurahan Wirolegi masih menghadapi berbagai tantangan. Rendahnya pendidikan, budaya yang mendukung pernikahan dini, dan keterbatasan sumber daya menjadi hambatan utama. Dukungan yang lebih kuat dari pemerintah setempat dan peningkatan partisipasi masyarakat diperlukan untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam penanganan masalah ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H