Sumber Video : VIVACOID
Pada hari dimana presiden Vladimir Putin telah mengumumkan "operasi militer khusus", mulai banyak roket-roket yang diluncurkan dari perbatasan oleh pasukan militer Rusia, pesawat-pesawat tempur Rusia terbang di atas ibu kota Kyiv dan dari peluncuran roket tersebut mengakibatkan beberapa kota di Ukraina seperti Kharkiv mengalami kehancuran dari serangan Rusia tersebut, lalu belum lama ini dikatakan kalau kota Mariupol di Ukraina juga sudah jatuh di tangan militer Rusia.Â
Setelah beberapa hari dari operasi militer yang dilakukan oleh negara Rusia, mulai ada beberapa dari negara Barat, termasuk Eropa dan Asia seperti Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan negara eropa lainnya memberikan sanksi ekonomi kepada Rusia yang memiliki target pada bidang perdagangan Rusia seperti berhentinya melakukan ekspor minyak dari Rusia, keluarnya Rusia dari SWIFT, dan berhentinya pemberian teknologi canggih ke Rusia. Lalu beberapa negara yang mendukung Ukraina seperti Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Kanada, Turki, Italia mulai memberikan bantuan ke Ukraina seperti senjata-senjata canggih yang saat ini digunakan oleh tentara Ukraina dan bantuan lainnya seperti fasilitas kesehatan.Â
Tetapi setelah presiden Vladimir Putin mengetahui kalau negaranya akan terkena sanksi, maka dengan demikian beliau melakukan pemberian sanksi kepada negara-negara yang memberikan sanksi kepada negara Rusia dan beliau menyatakan ada 22 negara yang dianggap tidak bersahabat dengan Rusia, urutannya adalah sebagai berikut :
- Amerika Serikat
- Kanada
- Negara-negara Uni Eropa
- Inggris
- Ukraina
- Montenegro
- Swiss
- Albania
- Andora
- Islandia
- Liechtenstein
- MonakoÂ
- Norwegia
- San Marino
- Makedonia Utara
- JepangÂ
- Korea Selatan
- Australia
- Mikronesia
- Selandia Baru
- Singapura
- Taiwan (Rafie, 2022)
Lalu kira-kira apakah ada sanksi juga dari pemerintahan Rusia telah berikan kepada 22 negara ini? jawabannya adalah iya, dan sanksinya tersebut adalah jika ingin melakukan pembelian minyak mentah atau gas dari Rusia harus menggunakan mata uang nasional Rusia yaitu Rubel, sanksi lainnya adalah seperti menyitakan sekitar 100 pesawat yang dibuat dari perusahaan Amerika Serikat dan Eropa, dan tidak mengizinkan presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk melakukan penerbangan ke Rusia.
Supaya konflik antar Rusia dan Ukraina bisa mereda dan berakhir, maka pihak dari Ukraina ingin melakukan pembicaraan damai bersama pihak Rusia dan disetujui oleh Rusia. Walaupun pada pembicaraan pertama dan kedua belum memiliki hasil yang bisa diterima oleh sesama pihak, tetapi ada berita baik dari presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yaitu negaranya siap menjadi negara netral sama seperti negara Serbia dan Swedia. Setelah melakukan pembicaraan yang ketiga di Turki pada hari Kamis, 10 Maret 2022 dari pihak Rusia menyetujui pernyataan tersebut dan kita bisa melihat kalau target untuk menuju perdamaian antar dua negara ini sudah mulai terlihat secara perlahan.Â
"Kami sangat berharap dari pertemuan ini menjadi titik balik dan langkah penting menuju perdamaian dan stabilitas," kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu pada hari Senin, 7 Maret 2022. (Yanuar, 2022)
Sumber :