Mohon tunggu...
Annastatius Cakrawinata
Annastatius Cakrawinata Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa SMA

Semoga dapat bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hubungan Sindrom Cushing Dengan Sistem Hormon Dalam Tubuh

28 Februari 2022   18:19 Diperbarui: 28 Februari 2022   18:23 5807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar dari : halodoc.com)

Apa itu Sindrom Cushing? 

Sindrom cushing merupakan kelainan hormon yang bisa terjadi karena peningkatan kadar hormon kortesol , dan biasanya peningkatan ini terjadi jika kita mengalami stress atau sedang berpikiran terlalu banyak sehingga hormon ini bisa dikatakan sebagai hormon stress atau “stress hormone”.  Dengan adanya kadar tinggi pada hormon kortesol, ini bisa menyebabkan berbagai gangguan pada tubuh, dan bisa menyebabkan penyakit seperti diabetes tipe 2.

Lalu ada 2 penyebab lain yang mengakibatkan terjadinya sindrom cushing, dibagi sebagai berikut :

  • Penyebab secara eksternal, ini biasanya terjadi karena penggunaan obat seperti obat kortikosteroid yang memiliki dosis tinggi, dan digunakan untuk jangka waktu yang cukup panjang,
  • Penyebab secara internal, ini disebabkan karena adanya peningkatan pada hormon ACTH (Adrenokortikotropik) dalam tubuh manusia. Hal itu bisa terjadi karena adanya penyakit tumor hipofisis atau tumor pada penghasil hormon ACTH. (Nareza, 2021)

Menurut dari jurnal (., SpPK(K), et al., 2005), penyebab lainnya sindrom cushing ini juga bisa terjadi dari tidak tergantung dengan kadar hormon ACTH dan tergantung dengan kadar ACTH, lalu penyebabnya juga ada hubungan dengan endogen dan eksogen.

Apa Saja Gejala-gejala dari Sindrom Cushing ?

Menurut dari (Na'imah & Upahita, 2021), kalau gejala dari penyakit sindrom cushing (SC) ini bisa beragam, dan untuk durasi berapa lama penyakit ini bisa berlangsung bagi penderitanya pun juga bisa beragam. Tetapi dikatakan kalau jenis penyakit yang paling umum di alami oleh penderita sindrom cushing adalah kenaikan berat badan, dan terutama dari peningkatan hormon kortisol dalam tubuh.

Hal itu bisa menyebabkan lemak yang diluar tubuh bisa menjadi bertumpuk pada beberapa bagian tubuh, terutama pada wajah dan dada. Ada beberapa gejala lainnya contohnya adalah seperti berikut :

  • Obesitas,
  • Deposit lemak,
  • Memar pada payudara, lengan, perut, dan paha,
  • Kulit yang menjadi menipis sehingga mudah menjadi memar,
  • Mengalami cedera kulit yang tidak mudah untuk disembuhkan,
  • Jerawat,
  • Mudah kelelahan,
  • Otot pada tubuh akan menjadi lemah, ini diakibatkan dari pemecahan protein dalam tubuh,
  • Intoleransi glukosa,
  • Sangat mudah untuk menjadi kehausan,
  • Sangat mudah untuk melakukan urinasi,
  • Pengeroposan tulang,
  • Mengalami tekanan darah tinggi,
  • Sakit kepala,
  • Disfungsi kognitif,
  • Merasa gelisah,
  • Mudah menjadi kesal,
  • Mudah mengalami depresi,
  • Mudah untuk mengalami infeksi.

(Sumber gambar dari : halodoc.com)
(Sumber gambar dari : halodoc.com)

Apakah Ada Hubungannya Dengan Sistem Saraf ?

Penyakit sindrom cushing ini dapat menyebar sampai sistem saraf dalam tubuh, menurut jurnal (., SpPK(K), et al., 2005) kalau kasus sindrom cushing ini biasanya terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki dengan perbandingan sekitar 7 : 1 atau 8 : 1 dan sebagian besar bagi penderitanya itu pada umur 30 atau 40 tahun.

 Lalu pada sistem saraf yang dapat menghasilkan CRH yang tinggi atau hipotalamus yang tidak sesuai dengan kadar hormon kortisol yang ada, maka didalam tubuh akan memerlukan kadar kortisol yang lebih tinggi untuk mengurangi sekresi ACTH sehingga bisa menjadi dalam keadaan normal atau stabil. Dalam keadaan tersebut akan menyebabkan terjadinya hiperstimulasi pituirari, dan selanjutnya akan menjadi hyperplasia atau terjadinya pembentukan tumor.

Jika tidak ditangani, maka tumor ini menjadi resisten terhadap proses mekanisme dalam umpan balik hormon kortisol, menjadi tidak tergantung lagi dengan proses kendali regulasi sistem saraf pusat dan kadar kortisal, dan akan juga mengakibatkan pola diurnal sekresi hormon kortisol menjadi hilang.

(Sumber gambar dari : klikdokter.com)
(Sumber gambar dari : klikdokter.com)

Gambaran Bagi Penderita Sindrom Cushing Secara Klinis 

(Sumber gambar dari : spesialis1.ika.fk.unair.ac.id)
(Sumber gambar dari : spesialis1.ika.fk.unair.ac.id)

Kalau secara klinis, kita dapat mengetahui secara jelas apa saja gejala-gejala maupun hal-hal yang dialami oleh penderita sindrom cushing (SC). Selain itu, sindrom cushing ini juga bisa dilihat dari kadar ACTH-nya apakah sindrom cushing ini tergantung dari kadar ACTH atau tidak tergantung ACTH, kalau tidak tergantung dengan ACTH maka penderita akan memiliki kadar ACTH plasma dalam sirkulasi yang rendah atau <5 pg/mL ini diakibatkan karena produksi hormon kortisol yang berlebihan.

Tetapi sedangkan bagi penderita yang tergantung dengan kadar ACTH-nya bisa dilihat jika kadar ACTH yang dimiliki itu tidak menurun, dan ini bisa dilakukan dengan cara menggunakan sidik CT adrenal supaya dapat mengetahui tipe dan lokasi lesinya.

Cara Menangani Sindrom Cushing

Ada beberapa cara atau solusi untuk menangani bagi penderita sindrom cushing salah satu caranya adalah terapi sindrom cushing, ada beberapa hal yang dilakukan dalam terapi ini dan dapat dibagi sebagai berikut :

  • Terapi pembedahan, ini biasanya dilakukan bagi penderita sindrom cushing yang tidak tergantung dengan ACTH dan prosedur yang dilakukan adalah “Adenomektromi Transspenoidal,” tujuannya adalah untuk melakukan reseksi lengkap dari adenoma pituitary dan koreksi hiperkotisolemia supaya tidak menyebabkan defisiensi pituitaru yang menetap.
  • Radioterapi, hal ini bisa dilakukan sebagai opsi kedua jika terapi pembedahan tidak dapat dijalankan atau gagal, dan ini juga sebagai hal yang bisa dipertimbangkan jika penderita sindrom cushing adalah anak-anak.
  • Terapi Medik, terapi ini dapat diberikan kepada mereka yang mengalami komplikasi akut atau diabetes seperti sikosis akut, hipertensi berat, dan infeksi oportunistik. Lalu ini terapi ini dapat dikaitkan dengan sindrom ACTH Ektopik atau SAE yang membutuhkan penurunan kadar kortisol yang berlebihan dengan cepat.

(Sumber gambar dari : spesialis1.ika.fk.unair.ac.id)
(Sumber gambar dari : spesialis1.ika.fk.unair.ac.id)

Kesimpulan

Jadi bisa simpulkan kalau penyakit sindrom cushing ini cukup berbahaya jika tidak ditangain secara klinis, karena penyakit ini juga bisa menyebar kepada sistem organ lainnya sehingga membuat sistem organ lain dalam tubuh kita tidak dapat bekerja dengan baik. Lalu Tuhan juga sudah mengatakan kalau kita harus dapat menjaga tubuh kita dengan baik karena disitulah Roh Kudus bekerja sehingga kita bisa tetap setia dengan-Nya.

Hal tersebut sudah tertulis dalam Alkitab, dan berada dalam kitab  1 Korintus 6 : 19 – 20 yang berkata “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”

Sumber : 1, 2, 3, 4, 5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun