Sesak dan pengap kurasakan saat perlahan kuhela nafas beratku
Di balik jeruji kehidupan yang membelenggu jasadku
Lilitan dan cengkraman kuatmu
Tak mampu melepas imajinasiku yang turut terbelenggu
Namun dengan keberanian yang tersisaÂ
Dengan nafas yang tersengal-sengalÂ
Ku mencari jalan menuju terangÂ
Debar ketakutan masih tersisa
Walau jejakmu telah tersapu
Oleh kerasnya angin
Menghapus debu yang melekat di kursi coklat
Tempatmu bertahta sesaat
Diam kuterpaku
Arus deras dalam imajinasiku
mencoba terus mengalir di sela-sela bebatuan
Aku yakin ada titian yang akan membawa kita pada kebebasan
Walau harus babak belur dan penuh luka
Ku yakin jalan itu masih ada
Official Desk, 27/10/2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H