4. Komentar 4: "mari budayakan kampanye positif dan beretika." Ini komentar paling elegan, meski seperti pedang bermata dua. Bila yang menyatakan adalah kubu yang terbakar, maka itu sekaligus pernyataan bahwa mereka bersih. Bila yang menyatakan bukan pihak yang terbakar, maka itu juga pernyataan bahwa mereka menolak cara-cara intimidatif dan anarki. Sekali lagi, tidak tergantung siapa yang melakukannya.
Akhirnya, semua kejadian yang tidak mengenakkan, titik terbesar bagaimana hal itu mempengaruhi pemilih adalah bagaimana para elit menyikapinya, bukan pada peristiwa itu sendiri. Isu-isu seperti agama Jokowi, kasus HAM Prabowo, video JK, kasus anak Hatta Rajasa, sekadar contoh, yang heboh kasusnya mungkin hanya 2-3 hari, setelahnya yang bisa membelokkan persepsi publik adalah bagaimana para tokoh memberikan pernyataan dan sikapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H