Mohon tunggu...
Annas Fery Dewantoro
Annas Fery Dewantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Bekerja di PT. Bumi Berkah Boga Kopi Kenangan sebagai Barista Trainer

Saya menyukai memasak dan membagikan cerita tentang pengalaman sesuai yang menurut saya unik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pesan Moral pada Drama Musical Petualangan Sherina

26 Oktober 2023   22:44 Diperbarui: 26 Oktober 2023   22:53 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis nilai-nilai esan moral dalam pertunjukan teater drama musical petualangan sherina. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik analisis data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian Theater Petualangan Sherina menggambarkan latar belakang generasi muda dalam mengenal budaya yang mulai hilang saat ini, khususnya pada anak-anak. Dalam theter ini, menggambarkan kehidupan anak-anak yang mencoba mengenalkan budaya moral dan pengalaman menghadapi kejahatan seperti nenek moyangnya. Konflik-konflik tersebut memunculkan aspek moralitas yang menjadi pesan dalam theater ini. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap hubungan antar unsur struktural dan mengungkap aspek moralitas dalam theater Petualangan Sherina. Moralitas yang berkaitan dengan adat istiadat dan perilaku manusia dalam masyarakat. Hasil analisis theater Petualangan Sherina terdapat beberapa nilai moral yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada anak-anak, misalnya persahabatan/persaudaraan tanpa memandang status sosial. , saling membantu sebagai wujud makhluk sosial, keberanian tidak didasarkan pada perbedaan gender, perilaku dibentuk oleh lingkungan sekitar dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
Kata Kunci : Theater Petualangan Sherina, Naratif, Moralitas

Pendahuluan


Teater berasal dari bahasa Yunani theatron yang berarti tempat atau gedung pertunjukan. Seni teater dapat diartikan secara keseluruhan yang mencakup bangunan, pekerja, serta kegiatannya. Peristiwa tontonan mencakup tiga kekuatan yaitu pekerja, tempat, dan masyarakat penikmat atau penonton, serta terdiri dari tiga unsur yaitu kebersamaan, waktu, dan tempat, sehingga peristiwa tersebut disebut teater. Drama musikal merupakan pertunjukan teatrikal yang memadukan tari, musik, dan akting. Drama musikal lebih mengutamakan ketiga unsur tersebut dibandingkan dialog para aktornya. Disebut drama musikal karena dalam pertunjukannya latar belakangnya merupakan perpaduan gerak tari, musik, dan latar panggung. Drama musikal yang paling terkenal adalah kabaret dan opera. Dalam opera, dialog tokoh dinyanyikan dengan iringan orkestra dan lagu yang dinyanyikan
disebut seriosa.Dalam kajian drama musikal, terdapat beberapa teori dan pendekatan yangmembantu dalam memahami, menganalisis, dan mengapresiasi genre ini. Berikut beberapateori yang terkait dengan drama musikal: Teori Integrasi Musik dan Drama. Teori inimenekankan pentingnya integrasi harmonis antara elemen musik dan elemen dramatis dalam
      drama musikal. Musik tidak hanya digunakan sebagai hiburan tambahan, tetapi juga sebagai cara untuk mengungkapkan emosi karakter, meneruskan narasi, dan memperkuat pesan   cerita. Penyusunan musik dan lirik sangat mempengaruhi cara cerita yang disampaikan.


Theater Petualangan Sherina menawarkan kepada anak sebuah petualangan imajinatif yang mempunyai pengaruh besar terhadap kemampuan anak dalam mengelola kecerdasan dan ditujukan untuk anak-anak. Dari Theater Drama Musikal Petualangan Sherina ini seorang anak akan lebih memahami kehidupan sosial. Selain itu, memperoleh pengalaman baru dari berbagai petualangan, perjuangan melawan kejahatan, mengatasi berbagai rintangan dan konflik antara yang baik dan yang buruk. Drama ini menjadi tunas yang akan menghidupkan kembali pertumbuhan Drama Musikal nasional yang telah lama layu. Hal inilah yang membuat penulis menggunakan drama sebagai objek penelitian. Drama Musikal Petualangan Sherina mempunyai banyak hikmah dan pesan sehingga peneliti ingin mengulasnya dengan menggunakan metode pendekatan eksponensial sebagai landasan dan metode sosiologi sebagai pendekatan utama.

Analisis Naratif


Tokoh utama dalam Drama Musikal Petualangan Sherina adalah Sherina, sebab ia yang paling banyak memerlukan waktu penceritaan dan selalu berhubungan dengan tokoh lain. Sementara itu tokoh bawahan adalah Tokoh Sadam, Nora, Faris, Pak Darmawan, Pak Ardiwilaga, Kertajasa, dan Ses Natasya karena tokoh yang pemunculannya hanya sebagai pembantu atau pelengkap bagi tokoh utama saja. Namun, kehadiran tokoh tambahan ini sangat mempengaruhi adegan - adegan yang dilakukan oleh tokoh utama.
Latar atau setting dalam drama Petualangan Syerina yaitu di Bandung sebagai latar utama. Dalam hal ini Jakarta merupakan tempat tinggal tokoh utama sejak lahir hingga SD. Sedangkan Bandung merupakan tempat perantauan tokoh utama karena ayahnya pindah kerja di perkebunan.


Latar waktu yang dihasilkan dalam drama Petualangan Sherina bervariasi, peristiwa yang terjadi bisa kapan saja. Tema dalam drama Petulangan Sherina adalah keberanian dan tanggung jawab. Terlihat dari tokoh - tokoh di dalam drama Petualangan Sherina yaitu Sherina selaku tokoh utama yang melakukan keberanian menghadapi penculik dan Sadam selaku tokoh tambahan yang bertanggung jawab akan tingkah laku yang diperbuat sama teman sekelasnya. Tema minor adalah makna pokok cerita yang tersirat dalam sebagian besar, untuk tidak dikatakan dalam keseluruhan cerita, bukan makna yang hanya terdapat pada bagian - bagian tertentu cerita dapat diidentifikasi sebagai makna bagian. Tema minor dalam Drama Petualangan Sherina seperti sikap saling tolong - menolong (segi sosial), pertemanan anak kecil (segi moral) dan penyesalan yang belum terlambat (segi agama)

Analisis Moral
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1984:654 - 655) moral berarti sebagai ajaran berupa baik buruk perilaku dan kelakuan (akhlak, kewajiban). Sedangkan Moralitas uraian (pandangan, ajaran) tentang perilaku dan kelakuan yang baik. "Moralitas" (dari kata sifat Latin moralis ) mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan "moral", hanya ada nada lebih abstrak. Kita berbicara tentang "moralitas suatu perbuatan", artinya, segi moral suatu perbuatan atau baik buruknya. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk (Bertens, 2011: 7). Ajaran moral bagi anak - anak yang terungkap dalam Drama Petualangan Sherina  adalah sebagai berikut :

1. Menjalin Hubungan Sosial Tanpa Harus Memandang Status


Tokoh utama yaitu Sherina pada dasarnya memiliki kecerdasan dan ketulusan terhadap sesama, dia juga memiliki perasan yang kuat terhadap teman - temannya melalui kata - kata, serta menerima dan menanggapi pendapat orang lain. Hal ini ditunjukkan dengan usahanya menjalin persahabatan/persaudaraan. Perannya mampu menentukan keberhasilan pergaulan seorang anak.


2. Tolong - Menolong Sebagai Sesama Makluk Sosial


Drama Petualangan Sherina telah mewujudkan nilai - nilai moral, pertama tentang saling tolong - menolong; ini ditunjukkan dengan sikap Sherina menolong Sadam pada saat terjadi penculikan. Sherina yang berusaha gigih untuk menyelamatkan Sadam dari penculik. Kedua, kerja sama dengan satu tujuan, ini ditunjuk kandengan sikap Sherina dan Sadam saling kerjasama untuk menghadapi kejahatan. Hingga setiap manusia diberikan Tuhan rasa tolong - menolong antar sesama manusia, sebagai makhluk sosial dan kerja sama dengan tujuan yang sama.


3. Keberanian Dimiliki Oleh Semua Gender


Perjuangan Sherina untuk menolong Sadam dari penculik memang bukan hal mudah. Sikap pembera nimerupakan dasar untuk mempunyai hati yang mantap, percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, tantangan, dan tidak takut. Keberanian yang ditunjukkan Sherina sebagai apresiasi bahwa sikap pemberani tidak harus dimiliki oleh seorang laki - laki tetapi perempuan. Hal ini tergambar dengan sikap Sherina menemukan surat wasiat dan foto penculik.


4. Perilaku Sivat Dibentuk Oleh Lingkungan Dan Pertemanan


Salah satu langkah penting dalam membangun pribadi berintegritas adalahmembangun seseorang menjadi manusia yang optimis. Prinsip dasar tersebut akan menumbuhkan dimensi moral dan spiritual pada pelaksanaan serta membangun daya kreatif demi kemuliaan umat manusia. Drama Musikal Petualangan Sherina, juga menceritakan bagaimana lingkungan berperan penting dalam sebuah kehidupan. Hal ini ditunjukkan dengan sikap Sadam yang suka jahil pada temannya di sekolah. Berbeda ketika berada di rumah menjadi manja dan keras kepala. Karakter Sadam sebagai pembel ajaran bagaimana seorang anak harus mempunyai prinsip bersikap.


5. Waspada Terhadap Lingkungan Sekitar


Jati diri manusia berperan penting, bagaimana manusia menentukan jati dirinya dengan kepekaan di lingkungan sekitar. Kepekaan merupakan tindakan yang tidak banyak dimiliki oleh manusia, karena sikap ini menjadi hal yang banyak ingin dimiliki oleh manusia. Keteguhan dan ketenangan merupakan hal yang perlu ada dalam kepekaan dari lingkungan untuk mengimbangi hasil yang baik. Dalam Drama Musikal Petualangan Sherina Sherina adalah gadis kecil yang mandiri dan antisipasi terhadap lingkungan sekitar.

Penutup


Penulis berharap penelitian ini dapat dikembangkan dan menghasilkan penelitian yang lebih baik lagi. Penelitian terhadap film sebagai salah satu media pengendali transformasi sosial didukung oleh kekuatan bahasa, khususnya film anak-anak yang terkadang masih mendapat perhatian. Padahal, film anak merupakan tonggak kemajuan bangsa, dimana kebangkitan kebangkitan nasional diawali dari kreativitas generasi penerus bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun