Halo teman - teman, siapa disini yang suka menggunakan sosial media untuk berinteraksi atau bahkan berkomunikasi terhadap sesama ? biasanya teman - teman suka menggunakan sosial media apa sih ? di era digital ini memang tidak dipungkiri semua percakapan sudah menggunakan sosial media untuk berkomunikasi, bekerja, hingga berdagang. Iya itu semua masyarakat lakukan untuk mengejar fleksibilitas dan efisiensi waktu.Â
Beberapa sosial media sekarang seperti Twitter, Instagram, Youtube dan bahkan Tiktok sudah tidak asing bagi kalangan remaja saat ini, bahkan 1/4 % dari waktu berktifitas seharian masyarakat dihabiskan untuk hanya sekedar berselancar di dunia maya dan juga berkomunikasi menggunakan sosial media tersebut.Â
Saat ini banyak sekali masyarakat Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia non baku kebanding bahasa Indonesia yang baku. Namun teman - teman apakah sudah menggunakan Bahasa Indonesia sesuai kaidah yang baik dan benar dalam berinteraksi di sosial media ? di bawah ini ada beberapa contoh macam komentar bahasa masyarakat di sosial media dengan menggunakan bahasa non baku, yuk kita simak.
Hasil riset di bawah ini menjelaskan beberapa contoh bahasa non baku yang digunakan oleh manyarakat, khususnya pada kolom komentar Instagram dengan menggunakan metode tangkap layar dengan menggunakan strategi subyektif.
1. Fonologi
Pendapat customer di kolom komentar Instagram Kopi Kenangan, dari contoh diatas ada interferensi fonologi yang hilang. terdapat kata " udah " yang dimana masuk kedalam jenis fonologi yang dimana harusnya kata yang benar adalah " sudah ".
2. Morfologi
Kata tunggu - tunggu dalam komentar Instagram merupakan bagian dari proses morfologi juga. Satu kata tunggu sama dengan ekspresi atau keinginan seseorang yang menunjukkan hal yang ingin didapat, sedangkan dua kata tunggu dapat menandakan terlalu menginginkan hal tersebut.
3. Sintaksis
Kalimat di atas terdiri atas kata benda 'aku' yang berperan sebagai subjek; frasa 'gabisa beli' berperan sebagai predikat; kata enda 'outlet' berperan sebagai objek; kata 'Kalibata' berperan sebagai keterangan tempat pada kalimat di atas.
4. Semantik
Contoh diatas bisa kita ambil dari contoh jenis semantik gramatikal, Semantik Gramatikal merupakan kajian semantik yang mempelajari mengenai suatu makna dalam sebuah kalimat. Â bisa kita lihat diatas, terdapat kata " berkurang " dari kata dasar " kurang ", ada kata "berubah ", dari kata dasar " ubah " .
Bahasa memang sudah menjadi komunikasi masyarakat sehari hari dan sudah tidak dapat dipisahkan lagi. Dengan bahasa semua aktifitas sesama masyarakat dipermudah. Bahasa sendiripun sekarang juga sudah bisa diterapkan di sosial media, kita bisa berbicara dengan orang lain siapapun dibelahan dunia dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.Â
Oleh karena itu untuk tetap menciptakan bahasa yang baik dan benar, sangat disarankan untuk semua masyarakat dan pengguna sosial media untuk tetap fokus pada semantik. Karena semantik memiliki keunggulan yang berbeda dan dapat di terapkan di dunia pembelajaran dan kehidupan sehari - hari termaksud berkomunikasi didalam sosial media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H