Hai sobat instrumen,pernah melihat sensor atau peralatan? ketika hendak menghubungkannya dengan kabel jumper atau konektor sejenisnya, acap kali kita menemui suatu kaki pin atau port penghubung bertuliskan keterangan "GND" atau "Ground". Tetapi apa yang dimaksud dengan tulisan tersebut,dan pastinya ketika melakukan instalasi peralatan,pin ini selalu terhubung dengan konektor
Sistem  grounding berfungsi  sebagai  penghantar  arus  listrik langsung  ke  bumi  atau tanah  saat  terjadi  tegangan  listrik  yang timbul  akibat kegagalan isolasi dari sistem kelistrikan atau peralatan listrik (instrumentasi) sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan. Perkembangan teknologi elektronika dan automasi saat ini berkembang dengan sangat pesat, hampir seluruh aspek kehidupan tidak  terlepas  dari  peralatan  elektronik  dan mikroprosesor. (Autama, 2019:1). Kita tidak bisa memastikan,apakah peralatan yang akan kita instal, cek, dan perbaiki dalam kondisi stabil baik operasinya maupun sistem kelistrikannya.
Pentanahan atau Grounding menjadi sangat penting bagi seluruh instalasi yang berhubungan dengan kelistrikan guna mengamankan komponen-komponen instalasi listrik dan manusia dari bahaya tegangan/arus berlebih. Saat terjadi konsleting langsung dihantarkan ke bumi atau tanah melalui sistem grounding,sehingga dapat mencegah kerusakan peralatan listrik akibat adanya tegangan/arus berlebih (Basrah, 2022:3). Sehingga,ketika ada suatu kondisi dimana kelistrikan menjadi tidak stabil,tegangan/arus tidak secara spontan terhubung kembali ke peralatan tadi. Muatan listrik yang tiba-tiba kembali terhubung ke peralatan atau sensor secara spontan,dapat merusak komponen didalamnya.
Peralatan MKG dirancang untuk dapat melakukan pengamatan selama 24 jam nonstop. Sifat kontinu inilah yang mengharuskan tiap pemasangan peralatan atau sensor yang digunakan untuk melakukan pengamatan parameter di bidang MKG aman dari gangguan,terutama masalah di peralatan atau sensor elektronik. Dengan pemasangan Sistem Pentanahan atau Grounding yang baik dan sesuai standar,maka semakin kecil pula kemungkinan kerja peralatan atau sensor tersebut mengalami kerusakan internal dari kelistrikannya. Seperti AWS atau Automatic Weather Station, yang bekerja selama 24 jam nonstop untuk mendapatkan nilai dari parameter suhu, kelembaban udara, radiasi matahari, kecepatan angin, arah angin, curah hujan, serta periode gelombang laut dapat tercatat secara otomatis(secara digital).
DAFTAR PUSTAKA
Emanuel, Tomy Ishak Saputra (2021) Pengamatan Laut Dan Cuaca Menggunakan Automatic Weather Station (Aws) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Tanjung Priok. Karya Tulis.
Harahap, P. (2021). Analisa Perbandingan Sistem Pentanahan ( Grounding ) Pada Power House dan Gedung Perkantoran ( Studi Kasus PLTA SEI WAMPU I ). Kumpulan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Sains Dan Tekhnologi, 1(1), 201.
Pulungan, A., Hambali, H., Taali, T., & Habibullah, H. (2022). Perancangan Sistem Grounding Pada Gedung Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang. JTEIN: Jurnal Teknik Elektro Indonesia, 3(1), 111-119
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H