Mari kita melihat Pustaka Daerah Kabupaten Indragiri Hilir. Mungkin dalam hal ini, Bapak Kepala Dinas pembaca lainnya juga telah mengetahuinya. Letak dan kondisi bangunan Pustaka Daerah yang berada dipinggir di Jalan M. Boya yang selalu ramai dan bising dengan lalu lalang kendaraan, kondisinya yang panas dan juga berdebu sehingga tidak nyaman untuk membaca disana.
Kita cermati koleksi buku-buku didalamnya. Kondisi buku-buku yang tidak terawat dan tertata. Contohnya : ada buku manajemen yang berada di rak buku sastra, buku olahraga yang berada di buku agama dan lainnya. Sehingga memerlukan banyak waktu untuk menemukan buku yang dicari. Ketika bertanya pada petugas yang jaga pun tidak hapal dan harus melihat ke komputer dahulu untuk mengetahui posisi rak-rak dan klasifikasi buku-bukunya. Dalam beberapa kali kunjungan saya mendapati petugas jaga lebih sibuk dengan gadget dan tidak ramah pada pengunjung, juga ada yang bermain game di komputer.
Besar harapan saya, juga warga Indragiri Hilir lainnya, Pemkab Inhil membangun perpustakaan daerah baru di tempat yang lebih nyaman dan hijau jauh dari kebisingan atau minimal membenahi bangunan dan fasilitas serta manajemen pustaka daerah sehingga dapat menjadi tempat yang nyaman bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat untuk menggali ilmu dan informasi yang dibutuhkan. Sehingga program Gerakan Hibah sejuta Buku, tidak terkesan lahir premature dan sampai hari ini tidak kelihatan manfaatnya.
Demikian surat ini saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kemajuan Indragiri Hilir tercinta. Aamiin.
Wassalamualaikum Warahmatullahiwabarkatuh.
Â
Annas Tupank - warga Tembilahan Hulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H