Mohon tunggu...
Annas widianto
Annas widianto Mohon Tunggu... Lainnya - tetap tenang

https://instagram.com/annas_widianto?utm_medium=copy_link

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelebihan Metode Pembelajaran pada Aspek Sosial Emosi yang Ada di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan

12 Januari 2023   20:50 Diperbarui: 14 Januari 2023   18:32 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelebihan metode pembelajaran pada Aspek sosial emosi yang ada di Tk aisyiyah bustanul athfal 1 kebayoran baru jakarta selatan

saya annas widianto mahasiswa dari  Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA dari prodi psikologi dengan nim 1908015042 ingin menyampaikan hasil dari intake data observasi dan wawancara dari Tk aisyiyah bustanul  athfal 1 kebayoran baru jakarta selatan.   

Tk aisyiyah bustanul  athfal 1 kebayoran baru jakarta selatan   itu awalnya terbentuk dari ibu ibu pengajian aisyiyah , jadi yang mendirikan aisyiyah itu ibu nyai ahmad dahlan atau nyai siti walidah , kalau di tk aisyiyah itu pengen menciptakan anak anak yang berwawasan baik, terutama dalam segi agama ya,jadi kita lebih mendominasikan keagamaanya dan anak anak yang cerdas. 

Adapun visi dari Tk aisyiyah bustanul athfal 1 kebayoran baru jakarta selatan ini adalah untuk mewujudkan Terciptanya system pendidikan pra sekolah yang kondusif, demokratis, islami dan diridhoi Allah SWT, dalam rangka mengembangkan potensi anak sejak dini sesuai kemampuan dan tingkat perkembangannya. Dan misinya adalah sebagai berikut :

1. Membekali perkembangan anak dengan keimanan sehingga mereka menjadi anak beriman dan bertaqwa

2. Mengembangkan potensi anak sedini mungkin

3. menciptakan suasana kondusif dan demokratis dalam perkembangan dan pertumbuhan anak selanjutnya.

Asas dasar dari Tk aisyiyah bustanul  athfal 1 kebayoran baru jakarta selatan  adalah lebih mengarahkan keislaman seperti sholat , hadist , doa doa sesuai  buku panduan yang ada.

Anak usia dini merupakan anak dengan rentan usia  usia 0 – 6 tahun ,Pada dasarnya  anak akan  mengalami 2 pertumbuhan dikutsertakan  perkembangan yang cukup cepat dan  tidak akan tergantikan di masa yang akan mendatang sehingga masa ini bisa dikatakan  sebagai masa di usia emas . Masa usia emas ini juga  berpengaruh terhadap pada tahap pertumbuhan  kembang yang akan mendatang. Menurut (Trianto, 2011: 7) Sebab Masa ini hanya akan terjadi langsung  satu kali dalam seumur hidup setiap orang  . Jadi hal ini adalah suatu proses tumbuh kembang pada masa ini dan  harus sangat benar – benar  diperhatikan oleh guru maupun orangtua agar tidak terjadinya ketidakseimbangan pada anak usia dini.

Adapun Selain dari  itu, masa di usia dini ini  bisa disebut seperti  periode sensitif  yang sangat harus diperhatikan.  Menurut (Musringati, 2017: 1) yang mana dasarnya pada periode ini adalah sebuah kematangan pada fungsi fisik anak  dan psikis anak yang harus  sudah mulai siap untuk bisa  merespon stimulasi yang bisa diberikan terhadap situasi  lingkungan sekitarnya. sebab hal itu, merupakan bagian dari seluruh kebutuhan untuk tumbuh berkembangnya pada anak harus bisa dipenuhi secara baik supaya bisa tumbuh berkembang dengan langsung secara optimal atau maksimal.

Kebutuhan yang tumbuh serta  bisa berkembang itu terjadi karena meliputi beberapa hal seperti asupan gizi setiap anak, pemberian stimulasi anak dan intervensi, serta situasi pada lingkungan yang cukup mendukung pada anak. Adapun Jika  sebagian  dari kebutuhan itu tidak dapat bisa terpenuhi, akan bisa menyebabkan terganggu dan  kurang maksimal untuk tumbuh kembangnya pada anak. menurut (Anwar & Ahmad, 2016: 8-9). setiap anak yang bisa diasuh dengan cukup baik, tetapi asupan pada gizi anak tidak cukup untuk bisa memenuhi dengan baik maka yang akan terjadi pada anak adalah  tumbuh kembang anak itu sangat terhambat . 

Pendidikan merupakan suatu hal yang diberikan pada setiap anak, dan harus berdasarkan terhadap kebutuhan pada tumbuh kembangnya setiap anak. Adapun Selain dari hal itu juga, pendidikan itu harus disertakan  dengan dukungan penuh atau support system pada orangtua kandung  , kerabat dari saudara terdekatnya,guru, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. ( Aqib, 2009: 9) menyatakan Pendidikan harus disertakan dengan  (orangtua dan guru)  dan harus bisa  menciptakan suasana belajar yang tenang, aman , damai dan bisa menyenangkan juga bagi anak tersebut . hal inilah yang harus diterapkan , pada masa  anak  usia dini demi bisa mewujudkan pendidikan secara optimal atau maksimal supaya bisa  bertumbuh kembangnya dan juga bisa  berjalan dengan baik hingga anak bertumbuh dewasa.

Anak-anak itu pada dasarnya mempunyai beberap  aspek  diantaranya aspek perkembangan, salah diantaranya yaitu aspek sosial-emosional. (Mulyani, 2014: 145) menyatakan Meski sosial dan emosional merupakan  dua kata yang memiliki arti berbeda, namun sebenarnya dari segi aspek sosial emosional ini adalah hal yang tidak dapat dipisahkan, karena keduanya merupakan  aspek yang  saling berskaitan satu dengan yang lainnya .

Menurut (Mayar, 2013: 460) Adanya minat anak yang didapatkan dari sebuah aktivitas atau kegiatan pada  teman-temannya dan dapat meningkatnya pada sesuatu  keinginan yang cukup kuat untuk bisa menerimannya sebagai salah satu anggota kelompoknya adalah bagian dari tanda tumbuh kembangnnya  perilaku sosial pada anak . (Mansur, 2014: 56) menyatakan  bahwasanya Perkembangan sosial pada  anak itu dimulai dari karakter sifatnya yang  egosentrik, individual, hingga pada taraf  ke arah interaktif yang komunal. Adapun usia 3 tahun pada anak akan mulai tumbuh kembangnya sifat sosial, seperti berinteraksi dengan anak – anak  lain dan bisa bermain bersama secara aman ,  ini dapat kita lihat ketika anak usia dini bisa  mulai untuk  belajar bersosialisasi saat ia memasuki pada tahap pendidikan prasekolah atau  (TK/PAUD).

Mungkin banyak dari kita yang belum mengetahui tentang pentingnya memenuhi kebutuhan aspek sosial emosi pada anak usia dini. Seiring dengan berkembangnya sosial emosi pada anak usia dini dapat mengacu pada kesanggupan anak untuk bisa  mengontrol dan menumbuhkan emosi yang  positif dan negatif. Anak pada usia dini juga bisa aktif untuk  belajar dengan cara berkomunikasi dan menjelajahi lingkungannya , seperti dengan teman dekatnya,orang dewasa seperti gurunya dan orangtuanya di lingkungan sekitarnya. 

Adapun Perkembangan sosial-emosional adalah suatu tahap proses yang di mana anak akan berusaha untuk  belajar menyesuaikan untuk bisa memahami situasi pada lingkungan dan emosinya  dengan cara berkomunikasi pada terdekatnya, mendengarkan pada situasi sekitarnya , mengamati lingkungan sekitarnya, dan melakukan adegan seperti meniru apa yang mereka lihat disekitarnya. 

Aspek pada Perkembangan sosial emosional pada anak usia dini  sangat memungkinkan juga bisa sensitif bagi anak yang belum dapat  memahami perasaan satu sama lain pada saat berkomunikasi di  dalam kehidupannya  setiap hari . sebab seiring  perkembangan pada manusia itu sendiri adalah sebuah proses yang sangat kompleks dan juga  dapat terbagi menjadi 4 bidang yang utama, yaitu yang pertama adalah sebagai perkembangan fisik pada anak usia dini , intelektual pada anak usi dini , yang meliputi perkembangan kognitif dan linguistik, dan perkembangan emosional dan sosialnya , yang dapat  juga mencakup sebagai  perkembangan moral pada anak usia dini . Ini adalah suatu tahapan yang  di mana anak-anak bisa  belajar  beradaptasi pada norma, moral, dan tradisi lingkungan pada masyarakat yang modern.

Menurut abraham maslow adanya  suatu perkembangan emosional pada manusia dapat dilihat dari empat  hal yang harus ditekankan mengenai hal ini yaitu sebagai berikut :

1. Menusia terdapat struktur psikologis yang terbentuk seperti struktur fisik, yaitu kebutuhan (needs), kapasitas (capacities), dan kecenderungan (tendencies) yang didasari oleh keadaan genetis.

 2. Perkembangan yang sehat diharapkan selalu melibatkan aktualisasi dari karakteristik.

3. Keadaan patologis setiap manusia berasal dari penyangkalan (denial), frustasi (frustration), atau memutar (twisting) keadaan manusia.

 4. Manusia memiliki keinginan dan kemampuan aktif untuk mencapai kesehatan mental dalam perkembangan aktualisasi diri.

Dokpri
Dokpri

Kelebihan yang pertama pada metode pembelajaran yang ada di tk aisyiyah bustanul  athfal 1 kebayoran baru jakarta selatan   yaitu adanya kegiatan belajar dengan metode mendongeng atau bercerita. 

Anak anak di tk paud disini sangat suka dengan buku dongeng yang bergambar -- gambar menarik seperti gambar hewan  kuda dan dolphin . dengan adanya kegiatan mendongeng atau bercerita dan buku gambar yang sangat menarik , anak -- anak menjadi lebih aktif untuk bertanya kepada ibu guru mengenai isi buku dongeng tersebut. 

Kegiatan Mendongeng adalah suatu aktivitas  yang bersifat professional, sebab membutuhkan keahlian khusus, seperti harus mengatur cara  gaya dan intonasi bicara ketika mulai untuk  bercerita agar bisa  membuat anak -- anak bisa tertarik  serta bisa untuk mendengarkan dan  memahami  makna cerita atau dongeng yang telah disampaikan. ( efendi ,2006:3) mengatakan dengan adanya pengenalan dan pemahaman nilai-nilai yang terkandung pada dalam kegiatan mendongeng ini, anak -- anak dapat terdorong untuk terus menerus berinteraksi dengan situasi lingkungan sekitar dan orang -- orang disekitarnya.

Kelebihan yang kedua pada metode pembelajaran yang ada di tk aisyiyah bustanul  athfal 1 kebayoran baru jakarta selatan   yaitu terdapat kegiatan dengan metode  bermain pura -- pura atau bermain peran jadi dalam kegiatan ini anak -- anak pada tk paud harus pura -- pura menjadi peran profesi, contohnya seperti dokter -- dokteran ,ada yang sebagai pedagang , polisi dan sebagainya. Kegiatan pada metode ini dapat dilakukan pada anak yang usia sudah 3 tahun Hal ini bertujuan juga  agar anak bisa melibatkan unsur imajinasi pada anak tersebut dan nantinya akan berimitasi terhadap perilaku orang dewasa. 

Anak -- anak di tk paud ini terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini dengan aktif dan penuh semangat . menurut (Mulyani, 2014: 143) Imajinasi merupakan sesuatu hal pada anak yang juga dapat menggambarkan keinginan, perasaan, dan pandangan pada anak tersebut  terhadap situasi lingkungan di sekitarnya.

Kelebihan yang ketiga pada metode pembelajaran yang ada di tk aisyiyah bustanul  athfal 1 kebayoran baru jakarta selatan   yaitu adanya kegiatan keteladanan . (Nurjannah, 2017: 59) mengatakan kegiatan keteladanan merupakan kegiatan yang bisa ditularkan pada anak usia dini gunannya untuk bertujuan mengembangkan sosial emosionalnya . adapun kegiatan keteladanan pada tk paud ini adalah kedisiplinan  anak -- anak terlihat displin dalam masuk kelas dan tepat waktu , ada juga yang waktunya jam makan seluruh anak -- anak membawa makananya sendiri -- sendiri dari rumahnya masing -- masing , ada juga waktunya bermain seperti di jam istirahat . kegiatan ini sangat penting karena untuk memahami situasi saat disaat jam tertentu , kegiatan ini juga merupakan perkembangan budaya dan kebutuhannya pada tk paud ini , sebab pendekatan keteladanan ini sangat penting juga bagi anak untuk memiliki daya imitasi yang tinggi . jadi imitasi merupakan gaya interaksi sosial yang bisa terjadi karena adanya pendorong dari orang lain , hal inilah yang membuat tk paud ini sangat mengutamakannya agar anak -- anak bisa meniru perilaku dari orang dewasa maupun orang disekitarnya.

hasil evaluasi

Kelebihan metode pembelajaran dari segi Aspek sosial emosi  di Tk aisyiyah bustanul  athfal 1 kebayoran baru jakarta selatan   adalah  suatu proses untuk menyesuaikan diri untuk dapat memahami keadaan serta perasaan ketika berinteraksi dengan orang-orang di lingkungannya baik dengan guru , orang tua, saudara, teman dekatnya dalam kehidupan sehari-hari. Aspek Perkembangan sosial emosional di Tk aisyiyah bustanul  athfal 1 kebayoran baru jakarta selatan sangat  erat kaitannya dengan interaksi, baik dengan sesama atau benda-benda lainnya. Jika kegiatan metode pembelajaran seperti  mendongeng atau bercerita, bermain pura -- pura atau bermain peran, keteladanan  tidak diterapkan maka yang terjadi nantinya adalah interaksinya tidak akan berjalan dengan baik,  pertumbuhan anak dan perkembangan anak bisa menjadi tidak optimal atau tidak berjalan dengan baik.

Referensi :

Anwar, dan Ahmad, Arsyad. 2016. Pendidikan Anak Dini Usia: Panduan Bagi Ibu dan calon Ibu. Bandung:    CV Alfabeta.

Aqib, Zainal. 2009. Belajar dan Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Bandung: CV. Yrama Widya

Abraham maslow. Peran pendidik PAUD dalam Membangun Resiliensi Anak. Jurnal Pendidikan Usia Dini.     Vol.7 (1), hlm 173-194.

 Efendi ,2006:3. Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak melalui Kebiasaan Bercerita (Dongeng). Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan (Insania). Vol. 11 (3), hlm 328-336.

Mulyani, 2014: 143. Upaya Meningkatkan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini. Raushan Fikr. Vol. 3 (2), hlm. 133-147.

Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Musringati. 2017. Mengembangkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Usia Dini pada Kelompok B melalui Metode Bercerita di TK Al Ikhlas. STKIP Siliwangi Bandung.

Mayar, Farida. 2013. Perkembangan Sosial Anak Usia Dini sebagai Bibit untuk Masa Depan Bangsa. Jurnal Al-Ta’lim. Vol. 1 (6), hlm 459-464.

Nurjannah, 2017: 59. Mengembangkan Kecerdasan Sosial Emosional Anak Usia Dini melalui Keteladanan. Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam. Vol.14 (1), hlm. 50- 61.

Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun