Sosial media adalah salah satu fitur dari internet yang digunakan oleh semua orang di bumi untuk saling berhubungan, berbagi pengalaman, mencari teman – teman di berbagai belahan dunia, atau sekedar mencurahkan isi hati, dan lain sebagainya. Sosial media dapat di sebut jejaring sosoial dan juga disebut milis, ada banyak jenis sosial media, mulai dari e – mail, facebook, twitter, BBM, dan lain sebagainya. Meskipun berbeda, namun fungsinya sama sebagai sarana untuk berbagi kepada teman – temannya.
.Pengguna sosial media terbanyak adalah pengguna dari kalangan remaja, tidak terkecuali pelajar. Sejak masa SMP, para remaja sudah mengenal jejaring sosial, bahkan sejak mereka masih SD-pun sudah memiliki akun jejaring sosial. Sesuai dengan sifat remaja yang selalu ingin diakui keberadaannya, mereka menggunakan jejaring sosial untuk menunjukkan keeksistensian mereka, yaitu dengan cara update status dan upload foto. Para pengguna jejaring sosial juga membagikan status orang lain yang dianggap sama dengan kondisi yang dialami, contohnya adalah “Retweet” di Twitter, atau di kebanykan jejaring sosial adalah “Share”.
Dalam usaha untuk tetap eksis di dunia maya, sering sekali pengguna remaja mengundang kontroversi dan menimbulkan bullying bagi mereka yang dianggap terlalu berlebihan dalam menampilkan eksistensinya. Kata “Alay” dan “Lebay” adalah kata yang terlahir akibat berlebihan dalam menampilkan eksistensinya. Ke-2 kata ini diucapkan ketika seseorang memposting foto yang terlalu ekspresif dan aksennya aneh, yang terkadang sama sekali tidak cocok dan tidak pantas untuk orang tersebut, atau ada seseorang yang membuat status yang selalu menunjukkan dan membanggakan dirinya, hal ini dikenal dengan istilah narsisme.
Dalam perkembangannya, siswa cenderung menganggap sosial media adalah kebutuhan yang harus di penuhi. Apalagi dengan gadget yang semakin mempermudah dalam mengakses media tersebut.
Di dalam internet, banyak sekali fitur yang tersedia selain jejaring sosial, yang paling penting adalah fitur – fitur yang berisi informasi dan pendidikan. Fitur ini bisa membantu siswa untuk mendapatkan pelajaran di luar sekolah, namun pada kenyataannya kebanyakan waktu berselancar di internet adalah untuk bersosial media. Seharusnya sosial media adalah sarana untuk hiburan dan bukan untuk rutinitas. Jelas sosial media hanya akan menghabiskan waktu belajar siswa dengan segala keasyikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H