PJJ) dikarenakan pandemi yang belum mereda. Pembelajaran Jarak Jauh mau tidak mau membuat anak belajar sendiri dirumah, dan sulit untuk bertemu dengan guru maupun teman sekolahnya. Sehingga peran ayah dan bunda menjadi sangat penting dalam mendampingi kegiatan belajar mandiri anak dirumah.
Tahun ajaran baru 2021/2022 sudah dimulai, tetapi hingga saat ini sebagian besar sekolah di Indonesia masih menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (Mendidik anak merupakan upaya yang penuh tantangan dan harapan bagi orang tua. Seiring dengan bertambahnya usia anak, Ayah dan Bunda harus terus belajar dalam mendampingi mereka agar menjadi sosok yang berkarakter dan berbudaya prestasi. Artikel ini dapat membantu Ayah dan Bunda dalam mendampingi anak siap belajar. Semoga Ayah dan Bunda tetap bersemangat dalam mendidik anak dengan penuh ketulusan, keikhlasan, dan rasa cinta.
Untuk memberikan gambaran dan arahan mengenai cara mendampingi anak belajar dirumah, yuk simak tips mendampingi anak selama PJJ berikut ini
Kenali anak apakah sudah siap belajar atau belum?
Siap belajar adalah kondisi anak siap untuk belajar sesuai dengan usia dan jenjang pendidikannya.
1. Secara fisik, anak mampu mengendalikan tubuh.
2. Secara bahasa, anak mampu berkomunikasi dengan baik dan memahami bacaan.
3. Secara kognitif, anak mampu berkonsentrasi, memahami petunjuk, berpikir runtut dan masuk akal
4. Secara sosial emosional, anak mampu mengenali emosi diri sendiri dan mengendalikannya, memahami kondisi orang lain, mulut mengikuti aturan dan mampu bekerjasama.
Kemudian, mengapa anak perlu siap belajar?
Anak perlu siap belajar untuk menentukan keberhasilan belajarnya di lembaga pendidikan formal maupun non-formal.
Yuk kita kenali kesiapan anak dalam belajar berdasarkan usia!
1. Usia 0-6 tahun
Anak mampu konsentrasi 3 kali usianya dalam hitungan menit (usia 5 tahun dapat konsentrasi selama 15 menit). Mampu memahami arahan lisan Mampu mengenal simbol dan aksara (huruf dan angka). Mampu membedakan waktu belajar dan bermain Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi Mampu mengungkapkan pendapat, perasaan dan keinginan
2. Usia 7-12 tahun
Mampu mengenali perubahan yang terjadi pada dirinya (secara fisik, daya pikir, emosi dan sosial). Mampu memilih kegiatan yang harus segera dilakukan dan bisa ditunda. Mampu memilah kegiatan yang individu dan kelompok. Menyukai kegiatan kelompok yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Mampu mengatakan “TIDAK” saat mendapata informasi dan perlakuan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku.
3. Usia 13-18 tahun
Mampu mengambil keputusan yan baik dan benar. Mampu bekerja sama dalam kelompok. Mampu mengarahkan dirinya dalam kegiatan yang positif. Dapat memberikan jalan keluar jika ada masalah pada diri dan kelompoknya. Anak memiliki dorongan untuk belajar dari dalam dirinya sendiri
Kemudian, mengapa orangtua perlu menemani anak siap belajar?
Agar menjalin hubungan kedekatan orang tua dan anak. Agar orang tua bisa membantu ketika anak mendapatkan kesulitan belajar. Agar anak termotivasi. Dan sebagai bentuk perhatian orangtua kepada anak.
Selain itu, orangtua juga perlu mengetahui hambatan-hambatan yang mungkin muncul pada proses belajar anak. diantaranya adalah
1. Dari dalam diri
Kondisi psikologis (kejiwaan anak), misalnya anak merasa tertekan/stress dan jenuh, tuntutan orang tua yang terlalu tinggi yang tidak sesuai dengan kemampuan dan usia anak.
Bila perkembangan anak ada yang tidak sesuai, maka perlu perhatian khusus orang tua.
2. Dari luar diri
Komunikasi yang tidak lancar antara guru, orang tua dan anak. Lingkungan belajar yang kurang mendukung kebutuhan belajar anak misalnya suara berisik. Kondisi ekonomi kelauarga yang tidak mendukung misalnya, anak ikut bekerja. Materi belajar tidak tersedia dan kurang memadai.
Kemudian ini dia cara cara yang dapat ayah bunda terapkan untuk menemani anak belajar dirumah
1. Memberi makanan yang halal sehat dan bergizi
2. Mengajak anak bergerak dan Beraktivitas
Latihan gerak yang sesuai dengan tahapan usia anak akan membantu meningkatkan konsentrasi
3 Mengajak anak berdialog (berkomunikasi)
Menerima informasi dan dapat mengungkapkan pendapat, perasaan dan keinginanan sesuai usia anak.
4 Memberikan kesempatan anak untuk mencoba sesuatu yang baru sesuai usia anak
5 Bermain bersama anak
Tujuannya adalah untuk menjalin kedekatan agar anak merasa nyaman, penuh kasih sayang dan mendapat perhatian.
6 Mengajak anak untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukannya serta tujuan dan target yang akan dicapai.
7 Beri kesempatan dan kepercayaan pada anak untuk melakukan kegiatan dalam rangka membangun kemandirian pada anak
8 Berikan pujian pada anak atas keberhasilan sekecil apapun dalam proses belajarnya.
Itu dia hal hal yang dapat ayah bunda terapkan dalam mendampingi anak selama Pembelajaran Jarak Jauh dirumah. Semoga tips ini dapat membantu ayah bunda dan juga anak agar tetap semangat belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H