Karakter merupakan suatu pembawaan individu berupa sifat, kepribadian, watak serta tingkah laku yang diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari, ditunjukkan melalui cara bersikap, berperilaku dan bertindak untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Pendidikan Karakter dinilai sangat penting untuk ditanamkan pada anak-anak usia SD karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.
Pada hakikatnya, pendidikan itu memiliki dua tujuan, yaitu membantu manusia untuk mengembangkan potensi dan mencerdaskan setiap individu. Pendidikan itu tentunya menjadi suatu bekal ilmu untuk generasi yang akan datang. Pendidikan merupakan salah satu upaya kita untuk menanggulangi kebodohan dan kemiskinan yang terjadi di Negara kita yaitu Indonesia. Yang mana kita ketahui bersama, bawasannya dengan seseorang mengenyam bangku sekolah maka, orang tersebut telah mengetahui berbagai hal yang ada di dunia ini.
Sebenarnya pendidikan itu dapat kita peroleh dimana saja dan kapan saja. Oleh karena itu, sekolah sebagai tempat anak-anak belajar, dituntut untuk memainkan peran dan tanggungjawabnya dalam menanamkan serta mengembangkan nilai-nilai yang baik dan membantu peserta didik membentuk karakter mereka dengan penanaman nilai yang baik. Jika penanaman nilai-nilai kebaikan kejujuran, kesopanan, diajarkan kepada anak-anak kita sejak kecil, dimulai dari keluarga sampai usia sekolah dasar, kemudian di sekolah dasar lebih menekankan pentingnya berakhlak yang baik daripada sekedar memiliki nilai tinggi, maka dari itu akan ada rasa dan pemahaman pada dirinya tentang  nilai kebaikan, kejujuran, dan sopan santun.
Adapun 5 karakter utama yang penting ditanamkan untuk anak sejak usia dini, yaitu:
1. Karakter Religius
Peran guru menjadi sangat penting sebagai teladan memberi contoh yang baik bagi peserta didik. Peran guru bukan hanya sekedar menjadi pengingat akan tetapi juga sebagai contoh bersama melaksanakan kegiatan bersifat religius dengan para peserta didik, misalnya menjalankan sholat. Upaya penanaman nilai religius ini harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan. Masa kanak-kanak adalah masa terbaik menanamkan nilai-nilai religius.
2. Cinta Kebersihan dan Lingkungan
Apabila anak dalam kondisi sehat dan jiwa yang kuat maka anak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik. Penanaman rasa cinta kebersihan ditunjukkan pada 2 hal, menjaga kebersihan diri sendiri misalnya menggunting kuku dan kebersihan lingkungan misalnya gotong royong.
3. Â Sikap Jujur
Sikap jujur memberikan dampak positif terhadap berbagai sisi kehidupan, baik di masa sekarang atau di masa yang akan datang. Anak sebagai pribadi jujur dan peka terhadap berbagai faktor berasal dari lingkungan luar dapat memiliki hubungan yang harmonis dan komunikasi yang baik terhadap orang lain. Dari hubungan seperti ini akan tercipta rasa saling percaya. Pada masa sekolah inilah merupakan masa ideal bagi guru untuk menanamkan nilai kejujuran bagi peserta didik.
4. Sikap Peduli
Peduli merupakan sikap dan tindakan selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan yang membutuhkan. Kepedulian anak dapat ditanamkan di sekolah melalui berbagai cara. Misalnya, ketika ada teman sekolah yang sakit maka ada rasa kepedulian untuk menjenguk, ketika ada temannya yang lupa membawa alat tulis maka kita berusaha meminjamkan alat tulis yang kita miliki, dan ketika ada teman yang terjatuh maka kita membantunya. Itu merupakan berbagai sikap kepedulian yang bisa dilakukan oleh peserta didik.
5. Rasa Cinta Tanah Air
Cinta tanah air merupakan cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun kelompoknya. Karakter nasionalis dapat ditanamkan melalui beberapa hal di sekolah, antara lain:
a. Pelaksanaan kegiatan upacara bendera.
b. Belajar dengan giat.
c. Menghormati bapak ibu guru.
d. Mentaati aturan sekolah.
e. Menjaga lingkungan sekolah
Melalui penanaman karakter di lingkungan sekolah ini, harapannya anak dapat memiliki kecerdasan intelektual (attitude) yang baik. Menjadi pribadi yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang tinggi saja tidak cukup, anak jufa harus dibekali karakter yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H