Â
Tematik: Fungsi dan Cabang-Cabang Ilmu Bahasa Arab
Â
Â
Ana Yunitasari (41182911190085)
Â
Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama Islam
Universitas Islam 45 Â Bekasi
anayunitasari02@gmail.com
ABSTRAK
Ilmu Bahasa Arab adalah sebuah ilmu yang mengkaji bahasa secara internal dan ilmiah tentang bahasa arab. Dengan kata lain, pengkajian hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa itu sendiri. Kajian ini kemudian menghasilkan bahasa secara murni tanpa berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar bahasa. Ilmu bahasa arab memiliki berbagai cabang yang kemudian dikembangkan dan dipelajari menjadi salah satu pedoman dalam memahami dan mendalami ruang lingkup dalam dunia bahasa arab. Berbagai cabang memiliki makna dan manfaatnya tersendiri namun tujuannya sama yaitu tetap mengarahkan untuk memperdalam ilmu tentang agama agar lebih mahir dan mudah dipahami.
Kata Kunci : Ilmu, Bahasa, Arab, Cabang
PENDAHULUAN
Saat pertama kali al Qur'an diturunkan sudah menggunakan bahasa arab yang murni dan alami yang belum terkontaminasi dengan bahasa asing lainnya, sehingga  seiring perkembangan jaman diperlukan sebuah ilmu khusus untuk mempelajari ilmu tersebut. . Ilmu bahasa arab menjadi salah satu perhatian khusus yang harus di dalami khususnya bagi pakar bahasa arab, sehingga memunculkan berbagai cabang ilmu bahasa arab yang dikategorikan khusus untuk mempelajari suatu hal tertentu agar pembahasan dalam ilmu tersebut lebih rinci, detail dan mudah dipelajari. Oleh karena itu pembagian cabang-cabang ilmu bahasa arab mempunyai manfaat yang berbeda-beda sesuai kajian yang sedang dibahas, mulai dari susunan kalimatnya, cara pengucapan hurufnya, memperindah syair bahasa arab, memperkarya keindahan keterampilan menulis arab, dll.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BAHASA ARAB
Bahasa Arab (bahasa Arab: , translit. al-lugah al-'Arabyah, atau secara ringkas ) adalah salah satu bahasa Semit Tengah, yang termasuk dalam rumpun bahasa Semit dan masih berhubungan  dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo-Arami. Bahasa Arab juga menjadi Bahasa al qur'an, dimana seluruh ayat dalam Al Qur'an adalah menggunakan Bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan salah satu rumpun bahasa yang banyak digunakan oleh suku Arab yang tinggal di Semenanjung Jazirah Arab dan merupakan salah satu Bahasa tertua di dunia. Sebelum diturunkannya al-Qur'an, bahasa di jazirah Arab masih berupa dialek-dialek, yang mana masyarakat setiap daerah memiliki gaya tersendiri dalam bertutur kata (karena zaman dahulu belum mengenal aksara baca-tulis). Sebuah dialek dibedakan berdasarkan kosa kata, tata bahasa, dan pengucapan (fonologi) (Riefa : 2016).[1]
 B. PENGERTIAN ILMU BAHASA ARAB
Ilmu Bahasa Arab juga disebut sebagai Linguistik Arab. Dalam beberapa literatur berbahasa Arab, di antaranya 'Atiyah menyebutkan, bahwa ilmu bahasa arab adalah "Sebuah istilah tentang pengkajian secara ilmiah terhadap bahasa. Yaitu ilmu yang menjadikan bahasa sebagai obyek kajiannya." Secara terminologi, menurut Kridalaksana, linguistik adalah "Ilmu tentang bahasa atau penyelidikan bahasa secara ilmiah.".
Oleh karenanya, dapat diketahui bahwa ilmu bahasa arab adalah sebuah ilmu yang mengkaji bahasa secara internal dan ilmiah. Dengan kata lain, pengkajian hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa itu sendiri. Kajian ini kemudian menghasilkan perian-perian bahasa secara murni tanpa berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar bahasa. Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu bahasa arab adalah kajian secara ilmiah yang membahas tentang berbagai variasi dari bahasa arab sesuai dengan objek yang akan dibahas.
Â
C. BAHASA ARAB DALAM SEGI PENGGUNAANYA
Bahasa Arab fusha (ragam standar) adalah bahasa yang digunakan dalam Al Qur-an, situasi-situasi resmi, penggubahan puisi, penulisan prosa dan juga ungkapan-ungkapan pemikiran (tulisan-tulisan ilmiah).
Bahasa Arab 'ammiyah (ragam non standar) adalah ragam bahasa yang digunakan untuk urusan - urusan biasa sehari-hari. Di negara-negara Arab yang terbentang dari teluk persia hingga laut mediteranian terdapat aneka ragam dialek amiyah (ragam non-standar) yang masing-masing memiliki perbedaan fonetik, kosakata, dan strukturnya (Khoirul Adib, 2009).
Â
D. FUNGSI BAHASA ARAB
Ditinjau dari fungsi bahasa itu sendiri pada umunya, para pakar telah merumuskan menjadi empat bagian diantaranya (1) bahasa sebagai alat berkomunikasi, (2) sebagai alat mengekspresikan diri, (3) sebagai untuk berintegrasi dan beradaptasi sosial, (4) sebagai alat control sosial.Â
Jadi jika membahas tentang fungsi bahasa arab, maka tidak jauh berbeda menyangkut dunia keislaman, dimana fungsinya akan kembali digunakan untuk menunjang peradaban kesuksesan Islam. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Taiminya Rakhimahullah. "Diketahui seseungguhnya belajar bahasa Arab dan mengajarkannya adalah fardhu kifayah." Dan beliau juga berkata, "sesungguhnya bahasa Arab adalah Agama, dan mengetahuinya adalah fardhu (wajib), dan sesungghunya pemahaman kitab dan sunnah adalah fardhu, dan tidak bisa dipahami kecuali dengan bahasa Arab, dan sesuatu yang wajib tidak akan terselesaikan kecuali dengan yang wajib maka hukumnya adalah wajib."
Fungsi bahasa arab adalah sebagai bahasa pengantar para karya ilmiah para cendikiawan muslimin dan juga sebagai pengantar perseberan peradaban di berbagai negara. Fungsi bahasa juga digunakan sebagai senjata untuk berpikir, dimana saat berpikir sesorang akan memainkan logikanya dan disitu harus bisa menggunakan ungkapan bahasa yang sesuai sehingga akan membantu tercapainya suatu argument, proposis, dan simpulan dari apa yang akan disampaikan.
 E. CABANG-CABANG ILMU BAHASA ARAB
Dari berbagai aspek cabang ilmu bahasa arab dari berbagai literatur yang ada para sastrawan arab, menyimpulkan bahwa ada sekitar 13 cabang ilmu bahasa arab yang kemudian disebut sebagai 'ulumul 'arabiyah atau ada juga pakar yang menyebutkan sebagai linguistik arab. Adapun beberapa cabang tersebut, antara lain:
Â
1. Ilmu Sharaf (Morfologi Arab)
 Morfologi arab merupakan suatu ilmu yang membicarakan satuan lingual yang disebut morfem, seperti afiksasi bahasa Arab tashrif, derivasi bahasa Arab yang meliputi derivasi verb (fi'il) , nomina (ism) dan lain sebagainya.
Al Ghulayaini (1973:5) berpendapat bahwa yang dinamakan morfologi Arab adalah dalil-dalil yang memberitahu kita bagaimana seharusnya keadaan kata-kata Arab itu sebelum tersusun. Dapat juga dikatakan sebagai ilmu yang membahas bentuk dan kata-kata Arab serta saspek-aspeknya sebelum tersusun dalam kalimat.
 Ilmu ini membicarakan asal bentuk  kata (Masdar) dari Masdar dengan nantinya dikatuhi bagaimana bentuk kata kerja dari bentuk lampau, sedang- akan, dan perintah, perubahan kata kerja ke kata benda turunan dan dari kata kerja seeuai pelaku dari perbuatan dan ini tergantung dari wazan aslah kata tersebut.
Â
2. Ilmu I'rab/Nahwu/ Tarkib/Tanzhim(Analisis kalimat Arab secara Sintaksis/Gramatika Arab)
 Semantik Arab dikenal dengan nama 'ilmu-ma'ani, yaitu suatu ilmu yang mempelajari sikap kalimat Arab yang sesuai dengan situasi dan kondisi (Al Hasyimi, 1978:45). Ilmu nahwu membicarakan tentang hukum-hukum huruf, kata, dan kalimat serta bagaimana bunyi akhir dari sebuah kata. Intinya adalah I'rab. Dengan menggunakan kaidah ini orang dapat mengetahui Arab baris akhir kata (kasus), kata-kata yang tetap barisnya (mabni), kata yang dapat berubah (mu'rab). Tujuanya adalah menjaga kesalahan-kesalahan dalam mempergunakan bahasa, tulisan ilmiah maupun karangan
Â
3. Ilmu Ma'ani/ilmu Dalalah (Semantik Arab)
 Semantik Arab dikenal dengan nama 'ilmul-ma'ani, yaitu suatu ilmu yang mempelajari sikap kalimat Arab yang sesuai dengan situasi dan kondisi (Al Hasyimi, 1978:45). Ilmu ini memuat pengetahuan untuk menentukan beberapa kaidah pemakaian kata sesuai dengan keadaan dikenal dengan istilah "Muthabiq Lil/Muqtadgal Hali", dengan tujuannya untuk mengetahui I'jaz Al Qur'an, keindahan sastra Al Qur'an.
 4. Ilmu Ba'di (Stilistika Arab)
Stilistika Arab merupakan ilmu yang membahas gaya bahasa yang meliputi perbedaan, cara-cara yang dipergunakan, dan aturan-aturannya. Pembagiannya dalam tiga bidang yaitu mempelajari kaidah-kaidah gaya bahasa yang digunakan dalam percakapan dan tulisan, mempelajari gaya bahasa dengan sejarah perkembangan dan aturan-aturannya, dan mempelajari gaya bahasa secara historis, analitis, dan komparatif (Umam, 1980:36-37). Penemu ilmu ini adalah Abdullah bi Mu'taz ,dimana dalam ilmu  ini membahas tentang pengetahuan seni sastra yang ditujukan untuk menguasai seluk beluk sastra sehingga memudahkan seseorang dalam meletakkan kata sesuai tempatnya sehingga kata-katanya menjadi indah, enak di dengar serta mudah diucapkan.
Â
5. Ilmu 'Arudh (Studi tentang prosodi Arab)
 Dalam ilmu ini dibahas tentang hal-hal yang bersangkutan dengan karya sastra syair dan puisi, tentang wazan-wazan (timbangan) syair dan tujuannya adalah untuk membedakan proses dalam puisi, membedakan syair dan bukan syair. Dari ilmu ini dikenal beberapa bahar syair seperti bahar thawi, bahar madid, bahar basith, bahar wafer, bahar kamir, bahar hijaz, bahar rozaz, bahar sari', bahar munsarih, bahar khafif, bahar mudhari, bahar muqradmib, bahar mujtas, bahar mutaqarib, bahar Romawi, dan bahar mutadarik.
Â
6. Ilmu Qawafi (Studi tentang Rima dalam Puisi Arab)
Ilmu ini membahas tentang cara menyajikan bait terakhir atau suku kata terakhir pada syari atau puisi arab dengan Menyusun huruf dan kata di akhir bait puisi arab. Fungsi dari ilmu ini adalah agar mempermudah bagi penyair untuk membuat karya sehingga enak di dengar, susunannya indah dan menarik di lihat, Adapun pencetus pertama kali ilmu ini adalah al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi dengan nama ilmu Qawafy walaupun aturan-aturan qafiyah sudah ada sejak 'Adi bin Rabi'ah al-Muhalhil.
Â
7. Ilmu Qardhus Syi'ri'
Ilmu ini memuat beberapa ilmu pengetahuan mengenai karangan yang memiliki irama atau lirik, dengan tekanan suara yang tertentu, salah satu fungsi dan kegunaan dari ilmu ini adalah agar mampu untuk membantu pembaca syair daalam menghafalkan dan mempertajam ingatan.
Â
8. llmu Insyak
 Salah satu ilmu pengetahuan mengenai karangan yang berirama (lirik), dengan menggunakan tekanan suara yang tertentu. Gunanya untuk membantu menghafalkan syair dan mempertajam ingatan pembaca syair.
Â
9. Ilmu Lughah
Ilmu yang membahas kajian tentang substansi pembahasan bahasa itu sendiri dengan bantuan berbagai uraian dan penjelasan bahasa yang  biasanya digunakan untuk penilaian budaya dan sejarah. Dalam ilmu ini menguraikan kata-kata (lafaz) Arab besamaan dengan maknanya. Manfaat akan pengetahuan ini agar orang akan dapat mengetahui asal kata dan seluk beluk kata. Tujuan ilmu ini untuk memberikan pedoman dalam percakapan, pidato, surat-menyurat, sehingga seseorang dapat berkata-kata dengan baik dan menulis dengan baik pula.
Â
10. Ilmu Khat
 Merupakan ilmu untuk mempelajari dalam keterampilan menulis  arab dengan tidak hanya menekankan rupa atau postur huruf dalam membentuk kata-kata dan kalimat, tetapi harus ditekankan juga adalah sentuhan aspek-aspek estetika (al-jamal). Berikut ini adalah macam-macam gayar kaligrafi Arab berdasarkan ketentuan seni tulis Arab murni: Khat kufi, Khat naskhi, Khat tsulutsi, Khat faristsi, Khat Diwani, Khat diwani jail, Khat riq'i. Penemu pertama ilmu khat adalah nabi Idris karena beliaulah yang pertama kali menulis dengan kalam
Â
11. Ilmu Mukhodarat
 Ilmu pengetahuan mengenai cara-cara memperdalam suatu persoalan, yang kemudian untuk diperdebatkan didepan majlis,serta untuk  menambah keterampilan berargumentasi, sehingga akan mahir dalam bertutur yang sistemati, kounikatif  dan terampil dalam mengungkapkan cerita.
Â
12. Ilmu Bayan
Merupakan suatu ilmu untuk mengungkapkan suatu makna dengan berbagai uslub. Ilmu ini objek pembahasannya berupa uslub-uslub yang berbeda untuk mengungkapkan suatu ide yang sama. Ilmu Bayn berfungsi untuk mengetahui macam-macam kaidah pengungkapan, sebagai ilmu seni untuk meneliti setiap uslub dan sebagai alat penjelas rahasia balghah. Kajiannya mencakup tasybh, majz dan kinyah. Penemunya adalah Abu Ubaidah yang menyusun pengetahuan ini dalam "Muujazu Al-Quran" kemudian berkembang pada imam Abu qahir disempurnakan oleh pujangga-pujangga Arab lainnya seperti AI-Jahiz, lbnu Mu'taz, Qaddamah dan Abu Hilal Al- Asikari. Dengan ilmu ini akan diketahui rahasia bahasa arab dalam prosa dan puisi, keindahan sastra Al-Quran dan Hadist. Sehingga ilmu ini berperan penting dalam menilai dan memahami dari Al Qur'an dan Hadist.
Â
13. Ilmu Isytiqaq
 Secara etimologi kata isytiqaq mengambil dan memecah dan membelah. Secara terminology yaitu membentuk satu kata dari kata lainnya dan mengembalikan kepada aslinya yang sesuai dengan materinya dengan memmberikan makna yang baru. (Shaleh,Tp.Th: 187). Jadi ilmu ini adalah salah satu cara atau proses pembentukan suatu kata menjadi kata lain sehingga terjadi perubahan bentuk dan memberi makna baru. Ada beberapa macamnya, diantaranya isytiqaq shagir, Isytiqaq Kabir/al-qalb, Isytiqaq Akbar/al-badal dan Istiqaq Kubbar/al-Nahat yang dituangkan oleh Ibn Jinniy dalam Kitabnya al-Khashais dan Ibn Faris dalam kitabnya al-Shahibiy serta Jalauddin alSuyuthi dalam kitabnya al-Muzhir Fiy 'Ulum al-Lughah.
Â
KESIMPULAN
 Ilmu Bahasa Arab adalah sebuah ilmu yang mengkaji bahasa secara internal dan ilmiah tentang bahasa arab. Dengan kata lain, pengkajian hanya dilakukan terhadap struktur intern bahasa itu sendiri.  Cabang ilmiu bahasa arab itu diadakan untuk mengetahui seluk beluk bahasa Arab yang masyhur serta untuk menilai keindahan kalimat baik prosa maupun puisi, sehingga sastrawan-sastrawan Arab menetapkan 13 cabang ilmu yang bertalian dengan bahasa yang disebut dengan "Ulumul Arabiyah" atau bisa disebut Linguistik Arab.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Â
Nasution,Sahkholid.2017."Pengantar Linguistik Arab". Sidoarjo. Lisan ArabiÂ
Sangidu.1995."Ilmu Bahasa Arab Menuju Ilmu Sastra Arab.HumanioraII
Nimah, Khoirotun. Implementasi Media Papan Mahir Bahasa Arab Dalam Pembelajaran
 Maharoh Kitabah. Jurnal Dar el-ilmi Vol.5 No.2 Oktober 2018
 Sirojuddin AR, 1992. Seni Kaligrafi Islam, Cet ke-1. Jakarta: Multi Kreasi Singgasana.
Alwasilah, Chaedar . 1993. Linguistik suatu Pengantar. Bandung : Angkasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H