Mohon tunggu...
Naylus shaa
Naylus shaa Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Milenial Indonesia

the ordinary girl want to learn to be better

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tetap Tenang Menjaga Stabilitas Keuangan di Tengah Pandemi

27 Mei 2020   13:22 Diperbarui: 27 Mei 2020   16:18 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                 "Your altitude does not depend on your aptitude but on your attitude"

                                       Anonim

Pandemi Corona virus desease 19( Covid-19) merupakan salah satu hal yang membawa perubahan besar dalam tatanan kehidupan dengan himbauan di rumah saja, bukan hanya kondisi kesehatan dan sosial pada umumnya, namun salah satunya yakni perubahan dalam segi ekonomi. Menjadi ketakutan tersendiri bagi kita selaku pelaksana ekonomi akan terjadinya ketidakstabilan yang bisa saja akan terjadi suatu saat, masih terfikirkan membayar ini itu, terfikirkan kesehatan terfikirkan bagaimana cara nya ekonomi tidak merosot dari posisi stabil dan sebagainya.

Menghindari hal tersebut baiknya kita mengubah gaya hidup kita atau sikap kita khususnya dalam hal konsumsi. Walaupun harusnya sudah dimulai dari dulu, Baiknya kita mulai lagi belajar mengatur keuangan dengan menghemat.

Dalam kondisi seperti ini banyak perusahaan yang  memasarkan komoditasnya dengan harga dibawah rata-rata ( diskon) dalam skala besar. Bagi wanita, biasanya hal ini merupakan kesempatan yang baik, karena kapan lagi memperoleh barang bagus dengan separuh harga normal atau bahkan seperempat nya. Katakan saja skincare wanita seperti the body shop, pekan lalu saya mendapati iklan di Twitter kalau the body shop mengadakan potongan besar- besaran. Hal ini tentu saja mengagetkan saya selaku konsumen skincare, promo tersebut jelas tidak mungkin saya lewatkan begitu saja, apalagi barang yang saya incer juga dijual dengan potongan 50%.Waktu itu saya membeli body mist nya, sebelumnya saya berfikir lama sekali antara beli atau tidak. Pertimbangan nya kalau ngga beli kan eman banget kapan lagi diskon segitu, sisi lain ngapain juga beli, orang parfum masih ada. Akhirnya saya memutuskan beli karena memang the body shop sangat jarang bahkan tidak pernah mengadakan diskon sebesar itu, setelah administrasi dan transaksi selesai diurus saya pun kefikiran. Kenapa beli ya, kan itu ngga urgent banget. Disitulah saya mulai kefikiran dan ya akhirnya ya sudah lah wong udah terlanjur hehehe dari pada nyesel mulu ya kan...


Akhirnya, dari situ saya belajar bersikap dalam hal konsumsi apa yang menjadi prioritas dan tidak untuk saat ini sangatlah penting sekali walaupun itu mendapat potongan harga tinggi yang tentunya menggiurkan. Coba bayangkan saja, jika seluruh perusahaan menjual komoditas dan memotong harga jual nya dalam jumlah banyak, sedangkan kita menganggap hal itu "kapan lagi",  berapa jumlah uang yang kita keluarkan untuk transaksi membeli kebutuhan yang sebenarnya tidak penting dan tidak terlalu dibutuhkan untuk sekarang? Tentu jawabannya sangat banyak.

Oleh karena itu, di tengah ketidakpastian dia, ngapain diperjuangkan ? Haha eh sorry out of line ya? biar ngga tegang amat laaaah hahaha

Ditengah ketidakpastian keadaan seperti sekarang ini, baiknya kita tegas, sadar, dan cerdas dalam melihat pasar komoditas. Mengingat masih ada kebutuhan lain atau pengeluaran mendadak yang bisa saja terjadi kapan pun dan dimana pun tanpa bisa kita prediksi.

Hidup dengan sederhana saat ini adalah pilihan dan sikap yang paling tepat kita terapkan. Untuk menjaga stabilitas keuangan, kita bisa mengurangi beli barang yang mahal, tas mahal, baju ber- merek, mengurangi makan di restoran restoran mahal, itu tidak masalah.  Beruntung sekali kita masih dapat bernafas dan memiliki tempat tinggal, kendaraan yang layak, pekerjaan, dapat memenuhi kebutuhan dan makan sehari hari. Karena hal itulah kebutuhan yang pokok bagi manusia, selebihnya itu adalah gaya hidup yang harus kita sesuaikan dengan kemampuan, khususnya finansial.

 Sedangkan untuk menstabilkan keuangan masyarakat lainnya kita bisa memulai dengan beralih belanja ke toko kelontong yang ada disekeliling lingkungan kita, toko pak kaji, toko Mbah Abu, toko pak kusen, dan teman- temannya. Memang terkadang lebih menyenangkan belanja di toko yang ber-AC, namun selain kita berkontribusi menghidupkan ekonomi mereka, sebenarnya harga jual yang ada di toko toko milik tetangga itulah yang lebih murah daripada berbelanja di toko yang ber-AC. Dan jika kita memiliki rezeki lebih, tidak ada salahnya kita menyisihkan sebagian rezeki kita untuk kita shodaqoh kan kepada yang membutuhkan. Harta yang di shodaqohi mungkin akan berkurang secara kuantitas, namun bertambah kualitas berkah nya dari Allah SWT.

Belajar untuk tetap tenang dengan berbagai macam godaan diskon, semoga saja suatu saat kita berkesempatan memiliki barang itu jika memang kebutuhan lain sudah tercover dengan baik dan kita memiliki kelebihan untuk membeli hal lain di samping hal primer.

Apa yang telah kita pelajari selama ini pun dapat menghasilkan pundi pundi keuntungan, mengingat jaman sekarang semua hal mudah dilakukan termasuk kegiatan ekonomi, asalkan kita pandai memaksimalkan manfaat penggunaan teknologi dan sosial media. Sebut saja seorang yang ahli dalam bidang memasak, ahli bahasa, ahli teknologi, ahli ekonomi, ahli teknik, dan sebagainya. Mereka dapat membuka kursus kursus onlen atau memposting berbagai hal bermanfaat, yang nantinya dari hal itu kita mendapatkan feedback dari sosial media di tempat kita memposting video kita atau tulisan atau karya lain kita.

Berdagang di rumah pun bisa kita pasarkan melalui onlen, caranya, pertama kita upload barang dagangan itu di berbagai sosmed yang kita miliki dan kapan pun dengan keterangan yang lengkap, kemudian kita tinggal tunggu saja, beberapa saat kemudian siap siap saja pesanan akan segera masuk memenuhi notifikasi kita. Berdagang juga jangan lupa untuk  menentukan target marketing dulu baru kita melakukan promo, dari mulai lingkup lingkungan kita, tetangga, relasi kerja, atau bahkan langsung ke Big Bos hehe

Jadi walaupun kita di rumah saja, bukan menjadi penghalang bagi kita selaku pelaku ekonomi berhenti melakukan kegiatan yang bersifat ekonomi, semua hal dapat dijadikan penghasilan asalkan dapat memanfaatkan teknologi dan sosial media dengan baik.

Stay healthy stay safe and stay home

Sidoarjo 27 Mei 2020
Nay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun