Sistem SRI (System of Rice Intensification)

SISTEM SRI (System of Rice Intensification)
             
            Sistem SRI (System of rice  intensification)merupakan upaya yang dilakukan petani untuk mengiritasi penggunaan input. SRI (System of Rice Intensification) merupakan metode budidaya padi yang intensif, efisien dan ramah lingkungan. Budidaya tanaman padi dengan sistem SRI dilakukan dengan menata sistem perakaran berdasarkan pengelolaan tanah, tanaman dan udara agar tidak merusak lingkungan. Metode SRI hemat air dan tidak menggunakan pupuk anorganik.
             Metode SRI merupakan teknik budidaya padi yang mampu meningkatkan produktivitas padi dengan mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air dan unsur hara. Sistem tanam jajar legowo adalah sistem tanam jajar, dimana di antara dua atau beberapa kelompok barisan tanam terdapat lorong-lorong kosong yang lebih lebar dan memanjang sejajar dengan barisan tanaman padi.
            Metode Sri yaitu budidaya padi organik pada prinsipnya menekankan prinsip daur ulang unsur hara melalui pemanenan dengan mengembalikan sebagian biomassa ke dalam tanah, dan mengeringkan udara, mampu memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan cara konvensional.
            Teknologi budidaya SRI diperkenalkan sebagai upaya mencari jalan keluar dari sistem konvensi yang dibawa oleh revolusi hijau. SRI yang dikembangkan di Jawa Barat adalah SRI organik yang menekankan penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah.Pada dasarnya teknologi SRI memperlakukan tanaman padi tidak seperti tanaman air yang membutuhkan air cukup banyak, karena jika genangan air banyak maka akan berdampak negatif yaitu kerusakan bahkan kematian jaringan kompleks (cortex, xylem dan floem) pada tanaman padi. akar tanaman padi
             Pola usahatani padi SRI organik merupakan kombinasi dari cara budidaya padi SRI yang pertama kali dikembangkan di Madagaskar, dengan cara budidaya padi organik dalam praktek pertanian organik. Cara ini akan meningkatkan fungsi tanah sebagai media tumbuh dan sumber nutrisi tanaman. Dengan sistem SRI organik, siklus ekologi akan berjalan dengan baik karena memanfaatkan mikroorganisme tanah alami. Pada gilirannya, keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan akan selalu terjaga. Di sisi lain, produk yang dihasilkan dari cara ini lebih sehat bagi konsumen karena bebas dari paparan bahan kimia berbahaya.
         Aplikasi SRI sangat ideal dalam berbagai kondisi lingkungabmendukung komponen inovasi yang dibutuhkan. paksaan dihadapi selama pengembangan SRI secara besar-besaran terkait dengan aspek teknis dan non teknis.
Kelebihan
*Tanaman hemat air. Dalam sistem tanam padi organik SRI sangat dianjurkan menggunakan sedikit air, guna menjaga kualitas beras. Hal ini tentunya sangat cocok untuk daerah yang masih hujan. atau jauh dari sistem irigasi.
*Hemat biaya, hanya butuh 5 kg benih per hektar.
*Hemat waktu, tanam bibit muda 5-12 hari setelah semai dan jika ditanam bersama dengan petani konvensional maka panen akan lebih cepat 10 hari atau 7 hari.
*Produksi meningkat, di beberapa tempat mencapai 11 ton per hektar tergantung pemeliharaan.
*Ramah lingkungan, SRI mensyaratkan penggunaan pupuk organik baik cair maupun padat. Dan untuk pembuatan pupuk organik akan saya jelaskan pada kesempatan lain.
Kekurangan dari metode SRI adalah melakukan penyiangan lebih banyak dibandingkan dengan metode tanam konvensional. Cara menanam dengan metode SRI dalam satu masa tanam, penyiangan dapat dilakukan sekitar 3-4 kali sedangkan pada sistem konvensional hanya diperlukan satu kali saja.

Teknik budidaya padi organik metode SRI
* Persiapan Benih
* Penggarap tanah
* Perawatan pemupukan
* Hama dan Penyakit Untuk mencegah hama dan penyakit pada SRI dilakukan pengendalian secara fisik dan mekanis

Manfaat metode SRI
1. menghemat udara
2. Mengembalikan kesehatan dan kesuburan tanah
3. Membentuk petani mandiri agar tidak tergantung pada pupuk kimia dan pestisida buatan pabrik yang mahal dan mahal.