Afi hanya seorang remaja yang menulis status di TIMELINE (diary online) dia sendiri, suka-suka dia donk mau nulis apa di timeline dia sendiri, kenapa kita ORANG LUAR tiba2 rame mengomentari dan menghujat dia???
Hahaha, lucu aja sih, begitu nganggurnya sampai menelusuri semua postingan status seorang anak remaja untuk dicari mana yang plagiat, sekali lagi ini di TIMELINE dia sendiri, bukan publikasi resmi.
Daripada ngurusin postingan timeline seorang anak remaja, lebih baik urusin tuh tokoh reformasi yang mem”plagiat” cara korupsi orba melalui yayasan, telusuri rekening yayasan tersebut dari awal berdiri sampai sekarang, dananya kemana saja. Berani? Hahaha..
IRONI AGAMA KASIH
Dan yang paling miris, tulisan yang di”plagiat” itu ternyata berjudul AGAMA KASIH.
Afi sedang menyebarkan bahwa agamanya adalah agama kasih.
Tapi di saat yang bersamaan, ribuan orang yang membully dia justru berasal dari “agama kasih” tsb.
Afi yang menyebarkan kasih sesuai ajaran agamanya, malah dianggap murtad, plagiat, dst.
Di lain pihak, seorang pemuka agama yang terang-terangan menghina pancasila, menghina agama lain, mendoakan yang buruk-buruk untuk umatnya sendiri yang berpilihan politik beda, menebar kata-kata kebencian dan hujatan, justru dijadikan pahlawan.
Membingungkan bukan? Benarkah ada kasih di agama tersebut?
Bila ironi ini tetap berlanjut, maka jangan salahkan orang lain bila Afi dan afi-afi lainnya suatu saat nanti menjadi kecewa dengan “warisan”nya.