Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ridwan Kamil, Calon Presiden RI ke-8?

24 Maret 2017   20:16 Diperbarui: 26 Maret 2017   01:00 3331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manuver RK + Nasdem menarik untuk dicermati dan menjadi berita hangat akhir-akhir ini, bahka yang dulu menjadi pendukungpun sekarang mulai kepanasan dan mulai melancarkan berbagai serangan, hehe.

Berita terupdate adalah 3 poin permintaan Nasdem yang disetujui RK, yaitu menjaga kebhinnekaan, tidak masuk partai politik apapun juga, dan yang paling mengejutkan adalah dukungan kepada Jokowi di pilpres 2019.

Mengejutkan karena RK menjadi walikota diusung oleh Gerindra + PKS, RK menambah daftar orang2 yang tiba2 berganti haluan secara drastis, menemani Anies, hehe

(meski Anies jauh lebih dramastis karena dulunya jadi jubir Jokowi dan mengolok2 lawan, sedangkan RK sejak awal memang bukan kader siapapun juga dan netral sikapnya, bahkan dari pernyataan2 dan sikap yang ada, RK memang cenderung tidak sejalan dengan PKS dkk, siapa tahu dari awal dia memang pendukung Jokowi? Hehe)

Langkah RK ini sebenarnya sangat wajar, bahkan pernah diprediksi oleh penulis di artikel setahun yang lalu DISINI

Kenapa sangat wajar, sederhana saja :

RK salah satu yang sangat berpotensi untuk menjadi presiden RI kedepannya, cerdas, santun, cenderung bersih dan tidak tersangkut kasus, prestasi cukup bagus, muda, cakep dan yang terpenting, religius pula, benar2 paket komplit, hehe.

Dan sangat dipuja2 rakyatnya di bandung/jabar, karena dalam lubuk hati masyarakat Sunda juga sangat merindukan ada sosok yang bisa menggantikan suku Jawa yang selama ini mendominasi jabatan presiden.

Mimpi jadi presiden bukan mimpi di siang bolong dengan kualifikasi diatas.

Nah masalahnya seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia hanya dikuasai oleh 3 dinasti, yaitu Orla (Pdip dkk), Orba (Golkar, Gerindra dkk), dan Cikeas. Orba sangat jelas, calon mereka di 2019 adalah Prabowo, calon cadangan/penerus juga jelas yaitu Sandiaga Uno yang sudah dipersiapkan sejak sekarang. Cikeas lebih jelas lagi 1000% Agus.

Mereka sudah terbiasa dengan sistem dinasti dimana pengganti hanyalah sedarah dan orang-orang dekat saja.

Sedangkan kelompok Orla masih tidak jelas siapa kader capres yang akan meneruskan Jokowi di 2024, dan ini adalah kesempatan besar bagi siapa saja yang bermimpi jadi presiden di 2024, salah satunya adalah RK.

Apalagi HANYA pdip dkk yang mempunyai track record “merelakan” posisi presiden dan berhasil membuat “rakyat biasa” menjadi presiden, suatu hal yang hampir tidak mungkin terjadi di masa lalu, karena partai2 lain lebih memilih mencalonkan darah biru kaum elit politik saja.

RK memang cukup berkualitas sih, jadi memang calon yang sangat pantas, dibandingkan 2 kompetitor lain yang menjadi calon hanya karena darah biru, dimana kemungkinan besar justru akan membawa Indo kembali ke zaman Orba dan Cikeas.

Langkah RK ini sangat masuk akal, smart, berpandangan jauh kedepan, dan langkah ini hanya bisa terealisasi jika Jokowi yang jadi presiden di 2019.

So bagi fans RK yang ingin melihat Indonesia dipimpin oleh RK suatu saat nanti, ingat untuk pilih RK di Jabar dan yang lebih penting lagi, ingat pilih Jokowi di 2019 ya, ssst yang paling dekat sih pilkada DKI dulu langkah awalnya, hahaha...

#FridayIntermezzo

Artikel terkait :

http://www.kompasiana.com/annamelody/matematika-ridwan-kamil_56d3db6261afbd8112bdab85

A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun