Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Doa Agar Dihindarkan dari Wakil Rakyat yang Khianat

19 Agustus 2016   18:28 Diperbarui: 19 Agustus 2016   21:54 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doa, sumber gambar : dream.co.id

Apa yang mereka lakukan saat hukum tajam kebawah tapi tumpul keatas?

Mereka memiliki kesempatan untuk membuat kebijakan-kebijakan itu selama puluhan tahun, tetapi apa yang terjadi?

Merokok justru dijadikan budaya..

Koruptor justru diberi remisi..

Alat kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan rakyat justru dianggap barang mewah dan dipajaki 30%..

Dan lebih mirisnya lagi,  71tahun merdeka,  67% kami hanya lulusan SD dan SMP!

"Penjajahan terselubung" ini sangat sistematis, terstuktur dan masif, dari bahan candu, kesehatan hingga pendidikan...

Jauhkan kami ya Allah dari wakil rakyat yang khianat, yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, yang kekuasaannya bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, dan seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat.

Ya Allah lindungilah kami rakyat kecil yang tidak tahu apa-apa ini, kami percayakan suara kami kepada wakil rakyat yang berhak mengkoreksi pemerintahan dan membuat kebijakan baik kapan saja "mereka mau", seandainya mereka mau dan tidak diam saja selama puluhan tahun ini.

Kalau ada mereka yang ingin bertaubat terimalah taubat mereka ya Allah, tapi kalau mereka tidak bertaubat atas kesalahan yang mereka perbuat, maka berikan "baju oranye" pada mereka agar kami tidak terjebak memilih mereka lagi.

Orang-orang baik akan melakukan apa saja yang dia bisa dan melakukan sesuatu SEKARANG juga untuk membangun negeri, hanya orang-orang yang "merasa baik" yang harus menunggu "kursi" dan mengejar kekuasaan untuk melakukan kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun