Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

(Friday Ideas-18) Iuran BPJS Bukan Gotong Royong?

17 Juni 2016   14:06 Diperbarui: 24 Juni 2016   08:14 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

- Yang cari sakit sendiri mensubsidi yang sakit beneran. Adil tidak kita yang tidak merokok, bayar iuran untuk menanggung penyakit perokok yang setiap hari mengepulkan asapnya di hidung kita??? Karena tahu sakit itu gratis, mereka semakin merokok sebannyak-banyaknya! Karena itu semua yang cari sakit sendiri (contoh paling konkrit perokok),  wajib membayar cukai BPJS untuk mengcover penyakit mereka dan keluarga, plus membantu orang lain karena asap mereka telah membuat orang lan sakit.

Sekali lagi, untuk lebih lengkapnya silakan baca di artikel DISINI, bagaimana cukai tambahan bisa merevolusi BPJS dan kesehatan rakyat.

Dan bila tema blog competition adalah Goyong Royong demi Indonesia yang Lebih Sehat, maka yang sederhana saja, berlakukan kembali gotong royong membersihkan lingkungan masing-masing rutin setiap minggu di setiap RT, RW dan lingkungan sekolah. Banyak sekali manfaatnya :

  • Menanamkan mental goyong royong, karena praktek setiap minggu rutin, mental tidak akan berubah hanya dengan iklan maupun program yang bombastis. 
  • Mental bertanggung jawab juga ikut tertanam, tanggung jawab akan kebersihan lingkungan masing-masing = otomatis mengurangi buang sampah sembarangan, sanitasi meningkat, dst.
  • Lingkungan menjadi bersih = otomatis lebih sehat = mengurangi klaim BPJS bagi pemerintah

Nah jelas bukan? Selain berfokus ke mengedukasi masyarakat untuk membayar iuran (menambah penghasilan), sudah seharusnya BPJS ikut memikirkan bagaimana supaya rakyat lebih sehat supaya klaim berkurang (pengeluaran ditekan). Bukan ditekan dengan sengaja obat kosong dan mempersulit rujukan seperti sekarang.

Apa yang terjadi sekarang sebaliknya, dimana2 ada petugas kebersihan, sekolah tidak ada lagi piket, anak-anak hingga dewasa cuek dan merasa itu tanggung jawab petugas kebersihan. Bahkan ada lelucon yang mengatakan : "kalau saya tidak buang sampah sembarangan, lalu mereka petugas kebersihan jadi pengangguran donk? Berarti buang sampah sembarangan itu beramal lho.. " Wkwkwk...

Bila mental seperti itu tetap dilestarikan, maka negara kita tetap kotor = penyakit tetap merajalela = tunggu saja kenaikan iuran bpjs selanjutnya, dijamin saat itu BPJS akan mengadakan blog competition lagi agar kita mau membayar iurannya, hahaha...  (upps, waduh harapan ga menang kompetisi nih, hihi)

#FridayIdeas

Artikel Terkait :


(Friday Ideas-4) Bom Waktu BPJS - Sehat itu Mahal Bro

(Friday Ideas-5) Bom Waktu BPJS - Revolusi Kesehatan dengan Cukai Rokok

(Friday Ideas-6) Bom Waktu BPJS - Cara Jitu Mengurangi Klaim BPJS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun