Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Harga Rokok "Sengaja" Dimurahkan? (Pertanyaan Terbuka untuk Presiden Jokowi)

31 Mei 2016   17:55 Diperbarui: 1 Juni 2016   13:17 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rokok Membuatmu Miskin, sumber gambar : pastikamubisa.blogspot.com

180 negara di dunia tanda tangan FCTC..

Hanya Indonesia dan 6 negara kecil lain yang belum mau tanda tangan..

Andorra, Eritrea, Liechtenstein, Malawi, Monaco dan Somalia..

Sebenarnya kita termasuk negara kecil, bukan warga dunia atau malah berasal dari planet lain Pak Presiden?

Goyong royong tidak didaftarkan menjadi peninggalan budaya..

Buah-buahan tropis, palawija dll tidak dilestarikan dan diproduksi besar-besaran sebagai bagian dari budaya..

Tanaman herbal asli Indonesia tidak terurus dan tergerus obat paten..

Kenapa tembakau dan merokok yang justru ingin dijadikan budaya Pak Presiden?

Produsen mengancam PHK setiap kali harga dan cukai dibicarakan..

Faktanya mesin produksi rokok telah memPHK ratusan ribuan pekerja secara diam-diam..

Petani tembakau menjerit ditindas tengkulak dan tembakau impor..

Jadi sebenarnya yang takut PHK dan "katanya" memikirkan petani tembakau itu siapa Pak Presiden?

Cukai di tahun 2015 140 Trilyun..

Minimal 2x atau sekitar 280 Trilyun adalah omset produsen = uang rakyat miskin yang tersedot untuk membeli rokok..

Cukai tersebut habis untuk membayar klaim BPJS penyakit akibat rokok dan biaya minimnya produktifitas karena rokok..

Bukankah rakyat dan negara malah harus membayar 3x cukai? Jadi untung kita dimana Pak Presiden? 

Singapura menaikkan harga rokok hingga Rp 120.000/bungkus agar rakyatnya sehat..

Malaysia berani menaikkan harga rokok 40% sekaligus karena peduli dengan rakyatnya..

Australia malah nekad menaikkan harga rokok hingga Rp 400.000/bungkus untuk melindungi rakyatnya dari rokok..

Bila harga rokok di Indonesia "sengaja" murah, berarti pemerintah ingin rakyatnya apa Pak Presiden?

Pak Presiden berpesan kepada anak-anak dan keluarga miskin, kartu saya jangan untuk membeli rokok ya...

Lalu kenapa harga rokok tetap "sengaja" murah agar terjangkau oleh anak-anak dan rakyat miskin Pak Presiden?

Tolong kami diberi jawaban kenapa Pak Jokowi..

Bukan dengan senyuman, tetapi dengan kebijakan cukai dan harga rokok yang melindungi rakyat miskin..

Salam

Rakyatmu yang tetap miskin karena terikat candu bernama rokok..

Sumber :

Pajak Naik, Harga Rokok di Australia Rp 400.000 per Bungkus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun