Jadi kenapa harga rokok di Indonesia "sengaja" tetap dibuat murah, sedangkan di negara tetangga Malaysia >Rp 4000/batang dan di Singapura malah >Rp 10.000/batang?
Dari contoh 2 negara diatas,harga rokok sangat mencerminkan kualitas negara dan penduduknya bukan?
Jangan-jangan bukan hanya opium yang berubah kemasan menjadi rokok, tetapi Kolonial Belandapun "berubah kemasan" menjadi elit politik di negeri ini??? hahaha...
Hanya mereka dan Pak Jokowi sendiri yang dapat menjawab...
Ingat Kartini, jangan lagi hanya mengingat emansipasi wanita, apalagi hanya ingat berdandan baju daerah, itu semua bagus, tetapi mari kita ingat yang lebih penting yaitu POLITIK CANDU dan fakta bahwa kita masih terbelenggu di dalamnya sebelum harga rokok setidaknya sama seperti negara tetangga.
Mudah-mudahan para ahli ekonom UI yang tiap hari menempati gedung bekas pabrik opium, bisa sadar penuh efek candu rokok terhadap ekonomi kita dan melakukan sesuatu... amin.
Artikel terkait :Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H