Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

(Friday Ideas-10) Kartini dan Politik Candu

22 April 2016   11:19 Diperbarui: 22 April 2016   11:28 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Asap yang terhirup orang lain = orang bukan perokok memiliki hak asasi untuk udara bersih, karena itu pembatasan area merokok harus semakin masif.

2. Dana BPJS untuk membiayai Perokok, bila dulu terserah Anda merokok sebanyak2nya, karena Anda sakit, bayar sendiri, mati sendiri. Sekarang harus menjadi kepedulian kita bersama, karena UANG PAJAK KITA rakyat yang digunakan untuk membiayai perokok sakit!

3. Dan yang paling mencolok, adalah kemiskinan yang ditimbulkan.Dengan konsumsi rokok Rp 20.000/hari (2pak) = Rp 600.000/bulan, setahun Rp 7,2 juta. Sangat cukup untuk mensekolahkan dan memberi gizi anak hingga kuliah!

Apa yang terjadi sekarang? Anak-anak tidak sekolah, bodoh, kurang gizi, tetap miskin, dan parahnya malah diajarin merokok dan mengulang siklus kemiskinan!

Karena itu hari Kartini harusnya menjadi peringatan bagi kita semua, bagaimana seorang wanita sudah berjuang untuk memerangi candu sejak 1900-an, dan kita 100 tahun kemudian ternyata begitu bodohnya tetap saja terlilit candu, bahkan mau meningkatkan produksinya terus menerus dengan harga semurah mungkin.

Solusi dari ini semua hanya 1 : naikkan cukai dan harga rokok!

Dengan kenaikan cukai dan harga rokok :

1. Secara otomatis konsumsi batang per orang akan berkurang = jangka panjang lebih sehat = dana BPJS untuk perokok dan keluarga berkurang = dana BPJS lebih produktif ke penyakit lain yang lebih membutuhkan.

2. Cukai dapat digunakan untuk membuka lapangan kerja baru = tidak ada alasan PHK industri rokok adalah momok, itu pendapat para elit saja yang entah sudah punya berapa rekening di Panama, hahaha...

3. Cukai dapat digunakan untuk membangun fasilitas kesehatan yang sekarang minim sekali, percuma BPJS berjalan, bila RS, dokter, obat tidak ada semua di daerah. Semua hanya ilusi, terlihat berjalan, tetapi hanya di kota2 besar, tidak dirasakan hingga daerah.

4. Cukai dapat digunakan untuk membangun kualitas SDM/pendidikan, wajib belajar 12 tahun bisa berjalan. Bukan malah membiarkan industri rokok membuat yayasan dengan nama merk rokok lalu memberikan beasiswa dan iklan kemana2, hahaha so silly...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun