Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

(Friday Ideas-10) Kartini dan Politik Candu

22 April 2016   11:19 Diperbarui: 22 April 2016   11:28 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi kenapa harga rokok di Indonesia "sengaja" tetap dibuat murah, sedangkan di negara tetangga Malaysia >Rp 4000/batang dan di Singapura malah >Rp 10.000/batang?

Dari contoh 2 negara diatas,harga rokok sangat mencerminkan kualitas negara dan penduduknya bukan?

Jangan-jangan bukan hanya opium yang berubah kemasan menjadi rokok, tetapi Kolonial Belandapun "berubah kemasan" menjadi elit politik di negeri ini??? hahaha...

Hanya mereka dan Pak Jokowi sendiri yang dapat menjawab...

#FridayIdeas

Ingat Kartini, jangan lagi hanya mengingat emansipasi wanita, apalagi hanya ingat berdandan baju daerah, itu semua bagus, tetapi mari kita ingat yang lebih penting yaitu POLITIK CANDU dan fakta bahwa kita masih terbelenggu di dalamnya sebelum harga rokok setidaknya sama seperti negara tetangga.

Mudah-mudahan para ahli ekonom UI yang tiap hari menempati gedung bekas pabrik opium, bisa sadar penuh efek candu rokok terhadap ekonomi kita dan melakukan sesuatu... amin.

Artikel terkait : 

Cukai Rokok Solusi Defisit BPJS, Infrastruktur Kesehatan, Pendidikan dan Lapangan Kerja Baru di Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun