Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

(Friday Ideas-4) Bom Waktu Bernama BPJS Kesehatan - Bagian 1

11 Maret 2016   17:13 Diperbarui: 19 Maret 2016   08:25 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itulah kenapa tidak ada satupun asuransi swasta yang mau menerima usia lansia diatas 65 tahun, karena 99% sakit! Mau menerimapun biasanya perpanjangan, karena yang bersangkutan sudah ikut dari muda, dan iuran asuransi swasta itu bukan 600ribu/tahun tapi jutaan, bahkan puluhan juta/tahun!

Cukupkah 42 juta itu untuk membiayai si A? Berikut simulasi biaya pengobatan yang pasti terjadi dalam kehidupan seseorang :

  • Imunisasi lengkap dari bayi sd remaja saja sudah jutaan
  • Cabut dan tambal gigi, dan akhirnya gigi palsu, bisa puluhan juta (karena itu asuransi swasta tidak pernah ada yang mau mengcover gigi)
  • Mata dalam periode kehidupan 90% bermasalah, gonta ganti kacamata, operasi katarak dst juga jutaan (asuransi swasta juga jarang yang mau mengcover ini)
  • Sepanjang hidup, sakit ini itu, demam berdarah, tifus, maag, infeksi paru, merokok dll yang merupakah wabah di Indonesia.
  • Biaya dokter, test (rontgent, scan dst), laboratorium sepanjang hidup (tidak ada orang yang dari bayi hingga 70 tahun tidak pernah ke dokter)
  • Melahirkan, komplikasinya, program KB yang jutaan hingga puluhan juta
  • Belum mempertimbangkan operasi minor, amandel, usus buntu dll yang juga umum terjadi.

Dari yang umum saja, biaya kesehatan sejak lahir sd 70 tahun dijamin 42 juta sudah habis, bahkan kurang.

Nah sekarang kita lihat penyakit2 tambahan saat lansia :

  • Diabetes, darah tinggi, kolestrol, stroke dan komplikasinya, bisa jutaan puluhan juta
  • Jantung, 1 x pasang ring 50 juta, kalau pasang ring banyak (sering kita temui saat ini orang pasang ring 2-8), tinggal dikalikan saja.
  • Bypas jantung 150juta, lain2 tindakan intervensi jantung lainnya juga puluhan/ratusan juta
  • Patah tulang, osteoporosis dan masalah tulang lainnya jutaan, kalau operasi ratusan juta
  • Kanker, puluhan-ratusan juta (kita lihat sana sini, hampir semua orang kena kanker sekarang).
  • Gagal ginjal, rata2 10juta/bulan, seumur hidup!
  • Operasi2 lainnya,
  • Dst. (dan semua yang disebut diatas adalah yang umum, belum mempertimbangkan penyakit langka/aneh2).

Bisa ratusan juta-milyar bro biaya kesehatan 1 orang dalam hidupnya!  Jadi darimana biaya untuk mengcover kekurangan iuran si A tadi? Padahal kita semua setiap individu adalah seorang A.

Apalagi dengan makin canggihnya alat diagnosa, semakin lama semakin banyak yang didiagnosa sakit.

Dengan kata lain, semakin lama, BPJS akan semakin minus dan benar-benar bom waktu yang bila tidak ada terobosan, maka akan meledak sewaktu-waktu!

Bukan hanya bom waktu, tetapi bisa jadi "killing fields" (pembantaian) juga, bila dulu operasi jantung orang berusaha pinjam sana sini dan operasi segera, sekarang mereka menunggu jadwal operasi bpjs 1-2 tahun sambil berdoa pasiennya belum meninggal saat jadwal tiba, di kemudian hari, bila tanpa perubahan, dijamin waktu tunggu operasi jantung jadi 10tahun (operasi dalam kubur x ya?, hahaha)

Bila dulu obat disuruh beli sendiri, rakyat berusaha keras membelinya, sekarang dokter harus meresepkan obat seadanya yang dicover BPJS, tanpa bisa peduli bagaimana hasilnya.

Pemerintah dan BPJS mengatakan "ooo, tidak apa2, masih seimbang kok pengeluaran dan pendapatan dst", ya, benar masih seimbang, karena apa?

Karena pemerintah bukannya mencari pendapatan (solusi), tetapi menekan pengeluaran!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun