Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

(Friday Ideas-3) Cara Mudah "Merukunkan" Para Menteri Kabinet Kerja

4 Maret 2016   13:26 Diperbarui: 4 Maret 2016   14:24 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Momen Keakraban Kabinet Kerja, sumber gambar : tandichen.blogspot.com"][/caption]

Kegaduhan antar menteri berlanjut, apalagi yang RR dan SS, sudah seperti Tom and Jerry, hehehe.. 

Selain karena masing-masing membela kelompok kepentingannya, banyak menteri yang juga hobby mencari sensasi, apalagi kalo tidak berprestasi, mau tidak mau harus mencari-cari sensasi supaya terlihat bekerja bukan? hahaha..

Kesan tidak terorganisir dan terkoordinasi sangat nyata terlihat, dan tentu ini tidak bisa dibiarkan, karena hampir semua kebijakan/urusan adalah multi kementerian, bagaimana suatu kebijakan bisa jalan bila sesama menteri saling menjegal dan ego sektoral?

Berikut adalah beberapa alternatif solusi yang mungkin bisa dipertimbangkan :

1.      Kumpulkan Semua Menteri, atau setidaknya Sekelompok Menteri bersama Menkonya untuk Berkantor dalam 1 Ruangan!

Jadi begitu ada masalah yang harus dicarikan solusinya, mudah banget kan? menteri satunya jaraknya hanya sejengkal, tinggal colek, lempar kertas atau jewer saja (seperti di gambar), hahaha.

Tidak masuk akal? Butuh privasi, tidak produktif dst?

Siapa bilang, buktinya Mark Zuckerberg satu ruangan dengan karyawan2nya, dalam cubicle/meja terbuka. Baik-baik saja tuh, bahkan "penduduk" yang harus dia urus 1.6 milyar pengguna facebook, dengan pendapatan 17,93 milyar dollar atau mengelola anggaran sebesar 242 Trilyun/tahun. Adakah kementerian kita yang mengelola dana dan "penduduk" sebesar itu, sehingga mempunyai cukup alasan untuk minta ruangan mewah dan privasi?

2.      Sering-sering adakan Outbond untuk Kabinet Kerja, hahaha...

Iyalah masa karyawan doank yang diadakan outbond, Presiden - Wapres dan Menteri-menterinya juga perlu sering-sering outbond, melepaskan lelah sejenak dengan berlatih permainan kekompakan, misalnya minta RR dan SS balapan 1 karung berdua, wkwkwk..

Bila terlihat kurang elegan, ya sudahlah, pakai cara yang kalem saja. Misalnya ajak semua untuk minum teh di Istana Bogor sebulan sekali, karaokean bersama seperti "si mantan presiden", dijamin lebih kompak, atau panggil pelawak, dijamin suasana jadi cair. Karena menjadi menteri jaman sekarang memang stress, yang berprestasi saja stress, apalagi yang kurang berprestasi, setiap hari harus cari bahan pencintraan, stress ga hayo? Hahaha..

Akhir Kata

Ego sektoral harus dengan tegas dilarang, bukan hanya dihimbau. Sudah bukan rahasia umum bila pejabat/elit Indonesia sangat mementingkan kehormatan, seperti contoh Pimpinan DPR kemarin yang minta karpet merah pribadi untuk dia masuk gedung DPR. Semua ingin dihormati seperti raja, mungkin sebagian besar politikus itu masa kecilnya kurang bahagia ya, jadi pengennya main raja-rajaan? Hahaha...

Contoh lain, coba saja ke gedung kementerian, sebagian besar ada pintu masuk khusus menteri dan pejabat tinggi, tamu harus lewat belakang (tamu yang harusnya dihormati, malah sudah dihina dari pertama kali datang), lalu lift khusus untuk menteri dan pejabat tinggi, dst. Dengan sikap seperti itu, kapan mereka mau berkolaborasi dengan menteri-menteri lainnya, apalagi dengan rakyat yang tentunya terkesan "menjijikkan" bagi petinggi2 yang klimis2 itu. Semua merasa menjadi "raja kecil" di kementerian masing-masing, apalagi kalo ada beking kuat dari sana sini.

Selain dilarang, ego sektoral juga harus dipaksa hilang dengan praktek kebersamaan. Bagaimana caranya? Itu tadi, jadikan mereka satu kantor, hilangkan batas-batas yang selama ini menghalangi, seandainya tidak bisa setiap seharipun, 1-2 hari dalam seminggu pasti membawa perubahan, semua kebijakan yang macet2 dan buntu, dijamin langsung lancar.

Tapi jangan lupa staff keamanannya diperbanyak ya Pak Presiden, untuk jaga-jaga saja, siapa tahu terjadi kdrm (kekerasan dalam ruangan menteri), wkwkwk...

 

#FridayIdeas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun