Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Jokowi vs Prabowo" di Pilgub DKI 2017?

12 Februari 2016   13:08 Diperbarui: 12 Februari 2016   13:46 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prediksi Pilgub DKI 2017 :
- Prabowo akan memasangkan Sandiaga Uno dengan Boy Sadikin.

Mengapa Boy Sadikin? Karena strategi mereka dari dulu memang seperti itu, selalu menggunakan karisma tokoh zaman dulu untuk mengangkat suara.

Prabowo menggunakan sosok Soekarno, bahkan sampai sengaja memilih cawapres Hatta, supaya persis dengan Sukarno-Hatta. Boy Sadikin bisa dipromosikan seakan-akan akan mengulang kejayaan Ali Sadikin.

Satu-satunya kemungkinan Ahok menang hanya karena didukung Jokowi dan Pdip. Karena suara pdip cukup solid di DKI. Wakil Ahok masih belum jelas. Akan lebih baik bila pasangannya cewe, cantiq, agamawis dan humanis (suka blusukan misalnya), untuk mengimbangi sifat Ahok yang keras, dan menandingi kegantengan Sandi, hehe...

Kekayaan hanya bisa ditandingi dengan kekuasaan, ganteng ditandingi dengan cantiq, strategi blusukan dadakan Sandi harus ditandingi blusukan gila-gilaan juga dari sisi Ahok...

Atau seandainya Ahok bisa berpasangan dengan Haji Lulung, dijamin 100% menang, hahaha...

Sandiaga Uno sangat jelas sedang dipersiapkan untuk menjadi presiden masa depan oleh Prabowo, belum tentu 2019 Prabowo mau maju lagi, karena trauma dan sudah habis-habisan kemarin. Bila ada kandidat muda yang "bisa diatur", kenapa harus maju sendiri?

Seandainya Prabowo masih mau maju 2019, maka sangat mungkin Sandi untuk 2024, bertarung dengan pangeran dari Cikeas.

So bagi semua pendukung Jokowi, pilgub DKI bukan bertarungan biasa, ini adalah permulaan pilpres 2019.

Bila Sandi menang, selain menguasai ibu kota yang sangat strategis dan bisa merevisi semua kebijakan Jokowi-Ahok terdahulu, sangat mungkin menjadi lawan kuat Jokowi 2019.

Harus disadari meski Ahok beda ras dan agama, dan penulispun secara pribadi tidak suka dengan gayanya yang semakin lebay, tapi kita suka/tidak suka dengan Ahok, adalah realita bahwa dia adalah kekuatan Jokowi dan juga penerus serta pendukung kebijakan Jokowi di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun