Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Celana Robek yang Hilang...

30 Januari 2016   21:30 Diperbarui: 3 Februari 2016   11:52 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkara para psikolog yang aneh2 komentarnya, itu mereka belum pernah menjadi psikopat, jadi tidak pengalaman, hehe..

Mana bisa memastikan kalau pakai sianida pembunuhnya jauh dari tempat kejadian? Itu kan hanya asumsi bung, kalo psikopat, dia justru ingin menikmati setiap detik korbannya meninggal, kalau perlu difilm dan didokumentasikan sampai puas.

Dan itu yang terjadi!

Cctv akan membuktikan, bahwa apa yang dikatakan staff cafe itu benar, bahwa J tenang dan diam saat M kejang2..

Pak psikolog, bagaimana anda menjelaskan hal ini? Normalkah orang yang diam saat sebelahnya yang notabene teman dekat sedang kejang2?

Bukti otentik memang tidak ada (karena celana sudah dibuang), tetapi bila motif pembunuhan kuat, plus cctv ketenangan saat kejang2 dan kesaksian prt pembuang celana bisa didapat..

Maka case ini closed dan psikopat itu tidak akan bisa lari lagi dari kenyataan, meski dia akan tetap tersenyum puas..

Tersenyum puas karena dia telah menyaksikan korban meninggal..

Tersenyum puas karena telah mengocok otak seindo..

Tersenyum puas melihat para psikolog yang kebingungan..

Tersenyum puas melihat polisi yang kesullitan mencari bukti materiil..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun