[caption caption="Panggung Boneka, sumber gambar : playtoko.com"][/caption]
Konon ada sebuah rumah boneka di Jakarta..
Atapnya terbelah dua..
Isinya banyak sekali boneka..
560 boneka jumlahnya..
Â
Ada boneka yang lucu..
Ada pula yang lugu..
Banyak pula yang belagu..
Apalagi yang tak tahu malu..
Â
Boneka tidak suka tugas..
Mereka lebih suka berpentas..
Saling lempar bola panas..
Main dagelan yang tak pantas..
Â
Boneka suka berdebat..
Mengatasnamakan rakyat..
Semua terdengar hebat..
Dan rakyatpun terjerat..
Â
Boneka seperti anak TK..
Mereka tidak mengenal etika..
Yang penting gaji buta..
Dan berebut saham belaka..
Â
Boneka suka hepi-hepi..
Apalagi acara bagi-bagi..
Mereka tidak lagi peduli..
Siapa yang mereka wakili..
Â
Aah kasihan nasib para boneka..
Mereka tidak merdeka..
10 dalang menggerakkan mereka..
Ke kanan atau kiri adalah titah..
Â
Boneka tidak sadar dirinya boneka..
Semua sudah diatur sang empunya..
Hak bersuara mereka tidak ada..
Apalagi hak memilih ketua..
Â
Lalu, untuk apa 560 boneka?
Bila hanya 10 dalang yang mengatur semua?
Oiya hampir saja lupa..
Ini semua kan hanya panggung boneka dan sandiwara..
Â
Selamat Tahun Baru 2016 para boneka...
Anggukkan kepala dan rajinlah cari muka..
Karena saat boneka tidak lagi berguna..
Boneka akan dibuang oleh si empunya..
Â
-Salam Hepi di Penghujung 2015-
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI