Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Poin-poin Mengagetkan dari Rekaman Papa Minta Saham

4 Desember 2015   12:49 Diperbarui: 19 Desember 2015   09:10 1495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Transkrip -8 Pilpres, Harmoni dan Para Menteri

http://lampung.tribunnews.com/2015/12/02/jokowi-dulunya-lebih-pilih-hatta-rajasa-jadi-cawapres

  1. (hal1) MR berkata, seandainya dulu duit (500 milyar di transkirp no 7 diatas) dibagi di 2 kubu pilpres (main 2 kaki), maka hepi dia, tinggal duduk dan main golf saja di singapura, aman, tapi karena sudah "sahabat lama" jadi tidak baik kalo ditinggal (artinya 500 milyar itu hanya utk PS-HR, dan dia menyesali itu, hehe).
  2. (hal1) Sahabat MR adalah Hatta
  3. (hal1) MR ingin menjodohkan Jokowi dengan Hatta di pilpres kemarin, tapi Mega menolak.
  4. (hal2) MR yang mengusahakan KMP dan Presiden harmonis (juru damai, patut diapresiasi lagi nih orang, hehe).
  5. Halaman berikutnya tidak jelas, SS disebut-sebut juga disana, bertemu SN juga?
  6. (hal5) Presiden pusing dengan SS, Jonan, Andrinof?

 

Kesimpulan dari transkrip di atas adalah :

  1. Penguasa dan Pengusaha itu simbiosis mutualisme dari zaman batu hingga kapanpun juga dan di negara manapun juga, hanya transparansi sistem dan kewajiban transaksi non tunai yang dapat mencegahnya.
  2. Perebutan kekuasaan itu (pilpres, pilkada, pemilihan kapolri dst) pasti keras, banyak permainan di semua pihak (yup semua, tidak mungkin ada pihak yang 100% lugu dan bersih kalo sudah membicarakan kekuasaan).
  3. Kasus Papa minta saham dan hampir semua permasalahan negeri ini berasal dan berputar-putar di "pohon beringin".
  4. Harus diapresiasi MR berjasa "mendamaikan" KMP dengan KIH (Presiden) melalui LP dan SN juga (mungkin saja kita sudah "perang saudara" sekarang kalo tidak ada mereka bertiga? hehe).
  5. Dan dengan alasan yang sama, kedamaian Indonesia, semua elite politik pada akhirnya akan berpelukan seperti teletubbies di kasus SN ini, .. (prediksi penulis, meski berakhir teletubbies, tapi SN pasti mundur).

 

Politik itu take and give, untuk mendapatkan sesuatu, harus ada yang dilepaskan/harga yang dibayar = semuanya panggung sandiwara, tidak ada absolut benar/salah.

Bersyukur ternyata melalui rekaman ini kita tahu, Jokowi itu "anak bandel" dan "alot" yang tidak nurut ke siapa-siapa (semua sponsor gigit jari, hahaha).

Bersyukur pula pengusaha berdarah-darah di awal zaman Jokowi, artinya zona nyaman mereka mulai terganggu = ada perubahan... meski diakui tidak baik bila menekan pengusaha/ekonomi terlalu keras, harus bertahap.

Dan tetap bersyukur Jokowi-JK yang menang pilpres kemarin..

karena seburuk-buruknya Jokowi-JK, tetap saja kita sudah terhindarkan dari "keadaan yang lebih buruk"... (dimana kasus papa minta saham tidak akan pernah terkuak, karena papa besar sudah jadi menteri utama dan papa-papa kecil menteri2nya, wkwkwk).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun