Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gayus Tambunan Bersembunyi Dibalik Kompasiana? (Renungan)

21 September 2015   09:08 Diperbarui: 28 September 2015   09:13 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi yang masih kritis, yuk dikawal terus sampai orang yang mirip GT itu muncul !

MUdah2an admins segera menyerahkan bukti2 yang ada ke berwajib, sebagai bukti bahwa GT tidak sedang berlindung di balik kompasiana. Jarang2 kompasiana bisa berperan aktif membongkar kasus sebesar ini lho.. jangan dilepaskan begitu saja.

Penyelesaian kasus ini simple kok, bila pakde kartono tidak mau muncul, maka orang yang kemarin mirip GT itu suruh muncul aja di kantor polisi, bareng dengan GT asli, didudukkan bersandingan dan kita bandingkan bersama, maka selesai perkara bukan? hahaha...

Sekali lagi ini kasus besar, dimana hukum terbukti tidak bekerja, bila tetap semua diam dan tidak ada yang nongol, maka RIP hukum di indonesia..  

Bila yang di foto itu memang ternyata GT yang asli, meski ini bukti kalo hukum kita sekarat, tapi kesempatan ini justru bisa membangunkan gerakan untuk melakukan pertolongan darurat sebelum hukum di indonesia benar2 sudah rest in peace...

Update 28.09.15

- Lapas langsung mengkonfirmasi foto itu 100% Gayus dan memindahkan Gayus ke gunung sindur untuk meredam berita, tidak ada penyelidikan lebih lanjut siapa yang ditemui untuk keperluan apa, dan tidak ada kebijakan mendasar untuk perbaikan lapas

- 2 cewe yang ditemui kabur dari dunia maya (kompasiana) dan nyata, entah kemana tidak ada beritanya? kabur = substansi pertemuan penting dan mungkin menyangkut hukum

- admin kompasiana bungkam dan terdiam, tidak ada upaya untuk membongkar kasus ini lebih lanjut, memilih menjaga nama baik kompasiana, daripada kepentingan bangsa, dengan melindungi 3 kompasianers terkenal yang terkait kejadian ini..

Kesimpulan, hukum kembali mendapatkan pukulan telak karena semua memilih diam dan mendiamkan...

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun