Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

70th RI, Refleksi Bangsa yang Dijajah Diri Sendiri..

20 Agustus 2015   18:05 Diperbarui: 22 Agustus 2015   10:27 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

70thn bukanlah usia muda bagi sebuah negara, terbukti dari Jepang, Korea, Singapore yang jauh lebih terpuruk dari Indonesia di tahun 1945, sekarang mereka sudah melesat menjadi negara maju.. 

Apa yang salah dengan Indonesia? Kenapa kita yang kaya sumber daya alam justru seperti bergerak di tempat sejak merdeka? Bahkan korupsi makin merajalela, para politikus masih seperti anak TK, kemiskinan masih banyak dst. 

Jawabannya jelas.. karena kutukan sumber daya alam! 

Ketika sebuah negara kaya akan sumber daya alam, maka negara tersebut akan terus menjadi rebutan banyak kepentingan eksternal maupun internal.  

Mereka menghalalkan segala cara dengan memecah belah bangsa melalui kelompok2 politik yang ada, mereka dengan sengaja dan sistematis mengabaikan pendidikan,  sehingga rakyatnya tetap mayoritas bodoh, dan membagi2kan subsidi supaya rakyat senang dan terdiam. 

Kita berbangga menjadi negara demokrasi terbesar ke 2 bla bla bla, tanpa sadar bahwa demokrasi tanpa pendidikan adalah demokrasi uang ! 

Ya uang yang berkuasa menentukan semua hal, bahkan Prabowo pernah mengatakan, mudah untuk menguasai Indonesia, tinggal beli parpolnya ! Glek.. itukah demokrasi yang kita bangga2kan? 

Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2014/06/11/2255144/prabowo.mudah.menguasai.indonesia.beli.saja.parpolnya

 

Semua persoalan bangsa ini sebenernya hanya bermuara ke satu hal saja : Pendidikan.. 

Tanpa pendidikan, sampai kapanpun kita akan "dijajah" secara ekonomi oleh negara lain, dijajah oleh segelintir orang2 pintar di negara sendiri yang menyebut dirinya politikus dan pemerintah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun