Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ketika BPJS Haram, tetapi Rokok Halal?

31 Juli 2015   09:45 Diperbarui: 12 Agustus 2015   03:45 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah karena sudah terlanjur mengharamkan sebagian, sebaiknya MUI fokus sosialisasi dan mengembangkan yang sebagian tadi menjadi lebih luas untuk melindungi umat dengan mempertimbangkan fakta-fakta ini :

1. Rokok sudah diharamkan di banyak negara islam lainnya, mengapa bisa haram disana? apakah ulama-ulaman disana tidak kompeten? disini http://health.detik.com/read/2012/07/25/115155/1974283/775/negara-negara-yang-mengharamkan-rokok

2. Rokok itu mengandung candu ! Alias merampas hak kebebasan manusia untuk memilih dan memutuskan, karena secara science otak tidak lagi dikendalikan secara penuh oleh manusia, tetapii oleh zat candu.

3. Selain itu asap rokok juga merampas hak asasi orang lain disekitarnya untuk menghirup udara bersih, jadi masuk pelanggaran ham nih, hehe.. sekaligus pidana karena merugikan dan membunuh orang lain

4. Lebih buruknya, rokok juga mengkorupsi masa depan rakyat miskin. 2 bungkus rokok seharga 20rbx30har = 600rb x 12 bulan = 7.2 juta ! cukup untuk sekolah dan membeli susu bergizi buat anak-anaknya.

5. Dan yang paling penting jelas-jelas rokok itu alat propaganda dan konspirasi penjajah ataupun pemerintah/pengusaha bermental penjajah supaya rakyatnya miskin terus dan bodoh turus secara sistematis dan terstruktur... ya ingatlah sejarah perang candu !

Lalu bagaimana langkah konkretnya?

Banyak hal yang bisa dilakukan, tetapi dalam konteks halal dan haram ini, kalau MUI memang tetap ngotot rokok halal secara umum, sebaiknya haram untuk sebagian kalangan tadi dikembangkan lebih luas menjadi haram untuk orang miskin !

Haah, aneh-aneh aja ini? haram untuk orang miskin? hehe.. iya memang aneh, tapi harga rokok di indonesia sudah sangat mendesak untuk dicabut subsidinya, karena rakyat miskinlah korban terbesar dari harga rokok yang murah ini. Mereka miskin, sakit karena mengkonsumsi kuantitas banyak, kecanduan, tidak produktif, masa depan terampas, plus otaknya jadi bodoh, komplit sudah..

kok subsidi, emang ada subsidi? kata subsidi mewakili harga rokok di negara tetangga yang rp 5000-10000/batang !

Beda dengan orang kaya, mereka merokok sesekali saja untuk gengsi, kualitas tinggi dan mild rokoknya, sakit biaya ada dan bisa berobat ke luar negeri, tidak menjadi bodoh karena terbantu dengan kualitas sekolah2 yang top, masa depan terjamin lha wong kaya, tidak perlu produktif karena karyawan banyak, hahaha...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun