Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pencitraan itu Perlu Bro ! (part-1)

24 Maret 2015   16:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:06 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14271895271957085259

[caption id="attachment_405080" align="aligncenter" width="259" caption="The Art of "][/caption]

Setiap kali kita mendengar atau membaca berita tentang Jokowi, apapun yang dilakukan, hal besar hal kecil, benar atau salah, semuanya hanya berujung ke 1 kata, pencitraan ! (Jerit jokowi haters bersamaan.. hehe)

Kata pencitraan khususnya dalam politik sering terdengar sejak zaman Sby, Dahlan Iskan dan tentu sekarang bintangnya adalah Jokowi..

Dan mungkin bu susi, ahok atau bahkan syahrini atau yang lebih gress lagi h.lulung? Hahaha..

Dari 7 contoh nama diatas, dapat kita tarik benang merah secara simple, mereka tokoh2 besar ! Nah tentu kita jadi tersadar.. wow pencitraan itu perlu bro dan dilakukan oleh atau bahkan bisa dibilang rahasia orang2 besar..

Mari kita lihat lebih jauh tentang pencitraan itu sendiri. Apa sih pencitraan itu dan apakah pencitraan itu benar/salah, perlu/tidak?

Pencitraan bisa diartikan secara gamblang yaitu : dengan sengaja memperlihatkan hal2 yang menarik/unik/baik tentang sesuatu/diri seseorang kepada orang lain/publik..

Bahasa kerennya branding bila itu suatu produk dan personal branding bila itu seseorang..

Lalu pertanyaannya sekarang, apakah itu benar/salah? Perlu atau tidak?

Dengan tegas penulis mengatakan Pencitraan itu Perlu ! Dan lebih anehnya lagi, semua yang menjerit pencitraanpun sedang melakukannya dalam kehidupan sehari2.. sayangnya mereka melakukan dalam skala kecil sehingga tidak menjadikan mereka orang besar.

Contoh : apakah saat kita pacaran dulu bukan pencitraan? Berusaha bersikap manis, baik, terlihat rapi, cantik ganteng, rayuan dst?

Saat akan melamar pekerjaan, saat kita bekerjapun kita berpakaian rapi, terlihat rajin di mata bos, dst..

Semua melakukan pencitraan !

Salah/benar tergantung dari konsistensi pencitraan itu sendiri.. bila sebuah pencitraan dilakukan secara berulang dan konsisten berikut bukti tindakan sesuai yang dicitrakan bukankah itu hal yang baik?

Contoh : seorang calon suami yang meski tadinya berkarakter kurang baik, saat pacaran dia berusaha "terlihat" baik dan saat jadi suamipun dia "tetap" berusaha konsisten bersikap baik, nah dimana letak kesalahan dia?

Seorang yang ingin terlihat kaya atau pinter, bisa saja dia mengelabui banyak orang dengan penampilannya untuk saat ini, tetapi apabila dia konsisten ingin mempertahankan gaya tersebut, bukankah dia harus kerja keras dan akhirnya berefek menjadi kaya/pinter beneran?

Jadi intinya adalah pencitraan itu perlu ! Karena pencitraan membuat subjek berusaha membuktikan apa yang dia citrakan..

Atau bahasa simplenya merupakan janji atau afirmasi pada diri sendiri maupun publik.., dimana bila tidak konsisten dan tidak ada bukti, maka dia akan malu luar biasa.. karena dia secara tidak langsung justru membuka kedok diri sendiri dengan inkonsistensi dan tanpa bukti tindakan..

Oleh karena konsekuensi malu yang besar inilah maka yang berhasil melakukannya hanyalah orang-orang yang besar.. yang benar2 memiliki komitmen untuk mewujudkan apa yang dia citrakan..

Dan orang2 yang "kecil", hanya bisa melongo sambil berteriak2 menuduh orang lain pencitraan pada saat diri dia sendiri tetap berjalan di tempat, tidak menjadi siapa2..

Penulis menjadi berpikir, banyak dari kita atau khususnya politikus yang sekarang ini sebenarnya sedang iri dengan Pak Jokowi dan berpikir dalam hati : "waduh, kenapa kok ga dari dulu2 ya gue pencitraan, tahu gitu sudah jadi .... sekarang"

Kenapa mereka dulu tidak melakukannya? Antara sibuk diri sendiri/kelompok sendiri, tidak mengerti ilmu pencitraan sampai memang tidak mau melakukan !

Kok ada orang yang tidak mau? Because it costs a lot ! Blusukan berdesakan di pasar2, berpanas2an berkeringat, menjabat tangan rakyat2 kecil yang bahkan tidak pernah bermimpi ada seorang presiden yang mau..

Yang ada di bayangan para politikus sejak dulu atau bahkan sebagian sampai sekarang adalah "gue kan kaum elit, ngapain ke lapangan panas2 dan desak2an sama orang2 yang ga jelas, berkomunikasi dgn org yang tidak selevel, miskin serta berjabat tangan dengan tangan2 kasar, berkeringat dan kotor..

lebih enak mikirin anggaran sambil duduk di belakang meja ber ac, main golf dengan para konglomerat.. koneksi kan penting, "kasta" gue kan beda bro.."

So.. apapun pencitraan yang dilakukan Jokowi.. penulis tetap menghargai apa yang dia lakukan sampai dengan saat ini, paling tidak sudah selama 10tahun beliau terlihat konsisten "pencitraan" dekat dengan rakyat, 10tahun bukan waktu sebentar, membayangkan bahagianya seorang rakyat kecil yang tangannya tersentuh seorang presiden.. itu adalah perasaan yang tidak bisa digambarkan..

Mengenai apakah itu pencitraan semua palsu atau tidak, kita lihat saja sampai kapan Jokowi konsisten melakukannya bersama dengan bukti tindakan, bila dia sudah berusaha membuktikan sekuat tenaga dengan tindakan dan konsisten dilakukan sepanjang hidupnya..

Maka pencitraan itu telah menjelma menjadi realita.. realita yang meski tidak sempurna, tetapi sudah "melebihi" orang2 yang hanya bisa termangu menonton, menjerit dan menjalani takdir menjadi pom pom girls (cheerleaders) untuk para pemenang yang sesungguhnya...

Apa citra Anda? Salam pencitraan :)

Sumber berita :

dahlan iskan berbicara perlunya "bungkus"/pencitraan :

https://www.youtube.com/watch?v=dxylCo0fhiQ

http://news.detik.com/read/2014/11/29/124126/2762818/10/jokowi-kalau-acara-tanam-2-ribu-pohon-siapkan-2-ribu-pohon?nd772205mr

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun