Mohon tunggu...
Anna Melody
Anna Melody Mohon Tunggu... -

Melihat dari sudut pandang berbeda...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Klarifikasi: Siapa Bilang Proton Mau Bikin Mobnas?

9 Februari 2015   15:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:33 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_395693" align="aligncenter" width="300" caption="Proton mau bikin mobnas? Sumber Gambar : indonetwork.co.id"][/caption]

Pers dan warga di Indonesia saat ini benar-benar sangat reaktif tanpa bersabar membaca berita yang benar.

Entah karena era twitter/online news yang berhitung detik, atau karena budaya instant yang sudah mengakar. Media berebut memberitakan berita yang "belum matang" sambil menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi, Bikin judul yang memainkan emosi dan meningkatkan pengunjung situs maupun kik, dan semua menjadi heboh dan memang kehebohan itulah yang disenangi oleh media dan masyarakat masa kini yang juga berlomba-lomba mengomentari seperti takut terlambat kalau tidak cepat-cepat komentar.

Istilah singkatnya GOSIP !

MoU yang ditandatangani Proton dan PT Adi Perkasa Citra Lestari yang dipimpin oleh Hendropriono. Begitu mendengar kata Hendropriono, semua langsung alergi dan menduga ada udang di balik batu, ada bagi-bagi kue dll. Patut penulis akui ada aroma bagi-bagi kue disini, tetapi ada beberapa hal mendasar yang perlu diklarifikasi disini.

Berikut adalah klarifikasi yang penulis ambil dari Kompas hari ini mengenai rencana Proton menjadi Mobil Nasional :

1. Yang mau dibikin itu BUKAN MOBIL NASIONAL ! Tetapi mobil resmi ASEAN.

Lalu haruskah kita mengajak BMW, Tiongkok, Jepang dll untuk memproduksi mobil resmi ASEAN?

2. Ini kerjasama antarswasta ! Ini rencana investasi Proton di Indonesia, bukan proyek pemerintah yang didanai dari APBN dll. Didanai sendiri / swasta, jadi siapapun pengusaha swasta bisa aja bekerja sama dengan pemerintahan negara manapun. Sama saja ceritanya dengan Honda/toyota ingin bangun pabrik di Indonesia. Dan ini langsung dengan Perdana Menteri Malaysia.

Kira-kira kemungkinan tender korupsi sebesar apa kalo kerja sama antarnegara, antarswasta dan uang bukan dari kas negara? Tentu kemungkinan selalu ada, tetapi tidak baik suudzon terutama karena ini uang pengusaha sendiri.

3. Dan MoU (memorandum of understanding) ini masih mengkaji kelayakan investasi selama 6 bulan kedepan, artinya belum tentu investasi dan terealisasi.

Dari hal ini ada 2 pelajaran yang patut kita tarik.

1. Presiden Jokowi dan pemerintahannya sebaiknya jangan terus bikin kontroversi deh, kami jadi pusing juga mengklarifikasi apa yang terjadi, hahaha... Jelaskan dengan detil apa yang terjadi, maka rakyat akan lebih mudah mengerti. Public relationsnya kurang bagus nih..

2. Jangan percaya berita yang belum matang, tunggu beberapa saat sebelum bereaksi, tunggu penjelasan pemerintah, baca berbagai sumber terpercaya seperti Kompas atau TVRI, yang cenderung masih netral dibandingkan yang lain.

Kalau seperti sekarang ini, tenaga rakyat jadi terbuang, berdebat, bertengkar dan emosi hanya karena GOSIP !

Jadi kesimpulannya : Tidak ada sama sekali rencana proton mau bikin mobil nasional, yang benar mobil resmi ASEAN dan ini murni kerja sama/investasi antar swasta tanpa APBN !

Salam sabar ya kalo baca berita.. :-D

Sumber Berita : Kompas Koran Tanggal 09 Februari 2015 hal 6 - Proton Akan Investasi di Indonesia

Sumber Berita-2 : http://finance.detik.com/read/2015/02/09/103645/2827240/1036/gandeng-perusahaan-ri-mahathir-coba-wujudkan-mimpi-mobil-asean?f990101mainnews

Sumber Berita-3 : http://print.kompas.com/KOMPAS_ART0000000000000000011897244

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun