Semarang (05/08/21). Mahasiswa KKN Undip melakukan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan kokedama sebagai inovasi narrow gardening kepada anggota Kelompok Tani RW 01 Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Banyak sekali kota di Indonesia yang mengalami kekurangan ruang terbuka hijau (RTH) dan masalah polusi udara yang tinggi. Salah satu contoh daerah yang biasanya memiliki lahan sempit yaitu perumahan. Dengan padatnya susunan bangunan, penyediaan tempat untuk ruang terbuka hijau menjadi sulit. Hal tersebut menjadi salah satu faktor mengapa seseorang malas untuk menanam.
Sedikitnya ruang terbuka hijau menimbulkan berbagai inovasi dan terobosan baru dalam kegiatan bercocok tanam. Salah satu inovasi narrow gardening (bercocok tanam di lahan yang sempit) yaitu kokedama. Kokedama merupakan teknik menanam yang berasal dari Jepang. Kokedama sendiri berasal dari kata 'koke' yang artinya lumut dan 'dama' yang berarti bola. Teknik ini dilakukan dengan menempatkan tanaman dalam bola tanah, kemudian dibalut dengan lumut dan diikat dengan tali. Kokedama umumnya difungsikan sebagai tanaman hias sehingga lebih banyak dijumpai di dalam rumah.
Anna (21) memperkenalkan dan mendemonstrasikan pembuatan kokedama kepada Kelompok Tani (KT) RW 01 Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini dilakukan di balai RW pada tanggal 5 Agustus 2022 dan merupakan bagian dari penugasan program kerja monodisiplin KKN Tim II Undip. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 5 (life on land).
Pembuatan kokedama diawali dengan mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, meliputi:
media tanam (dapat berupa cocopeat dicampur dengan kompos, sekam bakar, juga dapat dicampur dengan pupuk),
tanaman hias yang tidak terlalu membutuhkan banyak sinar matahari (contoh: lidah mertua, lidah buaya, sri rejeki, makoyana, tanaman walisongo, dan tanaman mauna loa),
sabut kelapa (sebagai pengganti lumut),
penyemprot yang diisi air, dan
benang.