setelah 7 hari, mengganti plastik dengan tutup aslinya.
Fermentasi eco-enzyme dapat berlangsung selama 1-3 bulan untuk pembuatan pupuk. Setelah difermentasi, cairan eco-enzyme dipindahkan di wadah yang baru untuk disemprotkan ke media tanam sebagai pupuk, serta dapat disemprotkan ke tanamannya apabila ingin digunakan sebagai pestisida dan herbisida. Limbah sayur dan buah yang tersisa dapat juga digunakan sebagai bahan tambahan pupuk.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan masyarakat Kelurahan Kalibanteng Kulon dapat membuat eco-enzyme sendiri dan menjadikannya sebagai penyubur tanaman dan juga pembasmi hama dengan menggunakan limbah organik rumah tangga sehingga secara tidak langsung juga dapat mengurangi volume limbah. Selain digunakan secara pribadi, eco-enzyme ini juga dapat dikomersialkan sehingga dapat membuahkan penghasilan.
Penulis: Anna Maria Lasma
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Noer Abyor Handayani, S.T., M.T.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H