Mohon tunggu...
Aan Anggraeni
Aan Anggraeni Mohon Tunggu... -

Hmm, senja ...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

No Title!

5 Mei 2013   15:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:04 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja sore itu terlihat begitu anggun, gurat keemasan terukir manis dilangit sana ...

Membuat ribuan pasang mata berdecak kagum kearah awan-awan itu ...

Namun sepertinya, gadis kecil itu tak bisa diganggu ...

Ia duduk sendirian disebuah gubuk kecil dengan beberapa buku tergeletak dihadapannya, tangannya memegang pena dan raut wajahnya terlihat begitu serius. Mungkin ia terlalu larut dalam dunia ketiganya ... ya, dunia rumus dan angka ...

Hingga tak menyadari ...

dilangit sana, seseorang seperti sedang menatapnya ...

Angin terus berhembus nakal menerbangkan ujung-ujung kerudungnya, ketika ia berhenti sejenak lalu menyandarkan kepalanya kedinding kayu digubuk itu, persis menghadap kehamparan kolam dan langit senja. Matanya sedikit terpejam ... 1 detik ... 2 detik ... Ia benar-benar terpejam.

Namun tiba-tiba ia membuka matanya dan bangkit seperti mencari sesuatu. Ia seperti mendengar suara ... Ya, suara seseorang berbisik ...

Dan tepat dihamparan kolam ia berhenti ...

"Ah, kepakan sayap merpati ..." Katanya dalam hati, lalu gadis kecil itu bergumam lirih ... "Apakah itu kau, malaikat putih ?" dan sedetik kemudian ia kembali kegubuk. Tapi tak lagi menyentuh buku-buku itu, diambilnya secarik kertas dan sebatang pensil ... Lalu digoreskannya dilembaran kertas itu ...

Hai malaikat putih ... Apakah itu kau ?! Bagaimana kabarmu ?! Apakah kau bahagia disana ?!

Lihatlah ... senja begitu indah dalam balutan awan-awan itu ...


Ia terus menggoreskan kata demi kata ...

Hmm ... Mungkin, semua yang kutulis adalah sebuah dosa. Namun aku tak bisa berhenti tapi aku harus ...

Sesuatu yang lebih dahulu sampai, meski dalam bentuk bayangan akan tetap menjadi gambaran, meski tak semua orang tahu. Atau pada kejadian demi kejadian dari kilas balik yang entah dimana ujungnya atau pangkal simpul-simpulnya, ia akan bergerak dan terus bergerak ... Mengikuti alur waktu yang bermain cantik dalam selaksa asa ... dalam hidup, pandangan, pendengaran atau bahkan perasaan yang terus mengembara ...

Jari-jari tangan yang terus bergerak tanpa mata pada ujung pensil yang bertemu pada secarik kertas putih yang lusuh ...

Hingga satu kisah dalam keabadian terukir dalam kenangan ...

Namun, semakin jauh ... Sayap-sayap kecilnya justru terikat ... semakin dalam ... entah apa ... Hingga ia hanya menjadi sebuah kisah tanpa makna .. Manakala semua terhenti ... Tak ada alur ... Tak ada konsep ... dan tak ada apa pun ... Ia hilang ditelan waktu ... Pada guratan aksara yang kian membeku ...

"Sebentar lagi ... " Katanya dalam hati "mungkin aku tak akan bisa mengenalmu lagi ..."

Meski awalnya ini bukanlah kisah ... Yang pada akhirnya menjadi episode terakhir pada sebuah perjalanan ... Sampai suatu ketika, ia merasa teramat lelah dengan hidup ini ... pada gilasan waktu yang semakin hampa ... 1 detik ... 2 detik ...   '

_'Menghitung Hari ...


"Aku lelah, aku lelah ... Sebentar lagi ... ya, sebentar lagi ..."

"Aku hanya mengenalmu dalam bayangan masa lalu, pada sesuatu yang telah membawa sebagian diriku hilang bersamanya ..."

_白い天使 'Malaikat Putih' ...


Ia pun menutup lembaran terakhir kertas itu, kemudian dilemparkannya kedasar kolam. Lalu ia menjauh ... dan semakin jauh ... dari dua arah yang berbeda yang bertemu disatu titik ... _No title !!

-End-

_たそがれ'Senja' ... Indramayu, Februari '13

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun