Mohon tunggu...
Anna Harry
Anna Harry Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengumpul kata

Menyimpan kenangan terbaik dengan mengukurnya lewat aksara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wanita Pemanggul Mimpi

3 Februari 2020   13:34 Diperbarui: 3 Februari 2020   13:37 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ponorogo, Kediri dan Kalimantan timur adalah daerah dimana ketiga putranya tinggal, satu di antaranya tinggal satu kampung namun lokasinya agak jauh dari rumah simbok.

Tentang alasan kenapa Si Mbok tetap berjualan meskipun anak-anaknya telah hidup berkecukupan saya tidak pernah tahu. Satu hal yang senantiasa beliau sampaikan "jadi orang tua jangan berangan-angan --berharap-- ikut anak yang ini atau yang itu, tetap menjadi orangtua yang mandiri itu penting, agar sifat tamak terhadap pemberian anak tidak menguasai diri, dan kita bisa hidup rukun dengan menantu, karena menantu tau sebagai orangtua kita tidak pernah menuntut apa-apa selain menjaga kerukunan antar saudara.

Oh iya, sekilas tentang suami simbok, beliau mengalami keterbatasan dalam pendengaran namun meski demikian beliau tetap mencari dan menjual kembali dagangan dengan cara berkeliling membawa sepeda kayuh, jika lelah mengayuh beliau menumpang angkutan umum untuk sampai di rumah, dan berkumpul kembali dengan istrinya. Mboksah.

Semoga kisah yang saya sampaikan bisa bermanfaat buat kita semua, salam hangat dari saya yang berada jauh di ujung Malang, 3 Februari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun