Ku kerlingkan mataku
Saat tak sengaja beradu pandang dengannya
Dia mempesona
Molek lekuk tubuhnya.
Inginku memandangnya lama
Mata ini tak punya kuasa
Selain hanya meliriknya.
Badanku menghangat
Panas diubun-ubun merasuk jiwa ini
Ah... Kau benar-benar mempesona
Lukisan tuhan dengan sejuta --kesempurnaan.
Kau mengubah gelap hidupku
Mengubah dinginku
Mengubah sunyiku
Mengubah semua yang menakutkan ku.
Siluetmu ku temukan di tiap sudut kehidupan
Semua orang menanti hadirmu
Menanti kehangatan yg kau tawarkan
Menanti segala asa lewat kehadiran mu.
Wahai sang pemilik bentuk yang indah
Bentuk yang cantikÂ
Bentuk yang proporsional
Tak ada cela pada dirimu.
Tetaplah hadir di pagi kami
Untuk mengabarkan bahwa hidup masih harus diperjuangkan
Tak seharusnya berdiam diri
Dalam keputus asaan.
Dalam diam aku merenung
Tuhan menganugerahkan tubuh yang sehat
Jiwa yang kuat
Serta iman di dada
Keyakinan untuk esok lebih baik
Harus tumbuh
Dan terus bertumbuh
Agar kelak
Saat senja tiba
Bukan sesal yg ku tangisi
Bukan renta yang memenjara
Tapi aku harus bisa berbangga
Karena sudah mampu berbuat yang terbaik.
Untukku ...
Untukmu ...
Untuk kita semua.
Terimakasih matahari.
Energi yang kau bagi setiap hari
Memberi makna penting dalam hidup ini.
Malang, 18 september 2018
Teruntuk suamiku
Yang sedang berulang tahun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H