Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Go Gek Cap Lak", Momen Pulkam Orang Bagan

9 Juli 2023   12:21 Diperbarui: 9 Juli 2023   16:28 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para peziarah | foto: FB BTD

Berkumpul di wihara menjelang perarakan bakar tongkang | foto oleh: Hendro Lukman (dokpri)
Berkumpul di wihara menjelang perarakan bakar tongkang | foto oleh: Hendro Lukman (dokpri)
Seperti A Hong, Beng Ha yang meninggalkan kampung sejak tahun 1983 dan terakhir kali pulkam pada tahun 2002 juga baru pertama kali menyaksikan event bakar tongkang. Demikian juga Sok Hui yang sempat beberapa kali pulkam untuk sembahyang Cheng Beng.

Jika Bie Lei, A Hong, Beng Ha dan Sok Hui kini tinggal di Jakarta, ada juga beberapa teman yang datang dari Cirebon, Bandung, dan Surabaya. Mereka tiba di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2023 untuk terbang ke Pekanbaru bersama kami pada tanggal 1 Juli 2023 pagi.

Ang Chui Phing, teman yang kini tinggal di Cirebon, meninggalkan kampung halaman pada tahun 1980-an dan sempat pulkam bersama orangtua sekitar tahun 2008-an. Chui Phing bercerita bahwa ia pulkam karena ingin sembahyang Ong Ya Kong, juga ingin melihat langsung event bakar tongkang dan bernostalgia bersama teman-teman sekolah. Ia juga berharap selalu sehat dan banyak rezeki agar tahun-tahun berikutnya dapat melakukan perjalanan bersama teman-teman lagi.

Catatan Pulkam, Bagan Punya Cerita

Momen pulkam tahun ini meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Selain dapat bernostalgia bersama teman-teman, dalam perjalanan kali ini, saya ditemani suami, anak, dan menantu kedua.

Di Pekanbaru, kami berkesempatan menyisihkan sedikit waktu untuk mengunjungi adik keenam dari ayah saya. Ini merupakan perjumpaan pertama menantu saya dengan tante saya yang disapanya lakkopo.

Mampir sebentar mengunjungi tante di Pekanbaru | foto oleh: Hendro Lukman (dokpri)
Mampir sebentar mengunjungi tante di Pekanbaru | foto oleh: Hendro Lukman (dokpri)

Ketika teman-teman kami melakukan ritual sembahyang, Yusuf, seorang sahabat yang tinggal di Bagansiapiapi, berkenan mengantar kami mengunjungi tempat-tempat wisata dan berbagi cerita tentang sejarah Bagan.

Ada banyak catatan pulkam yang saya rangkum dalam rangkaian tulisan “Bagan punya cerita”. Tentang kebiasaan makan enam kali sehari dan kerinduan akan kuliner kesukaan yang tidak semuanya dapat kami nikmati, tentang nostalgia seru bersama teman-teman di SMP Methodist, tentang peresmian kelenteng “Ing Hok Kiong” yang telah bersalin rupa, tentang kompleks pemerintahan di Batu Enam, tentang Anak Misioner Bagansiapiapi yang membuat saya terkesan, tentang baksos dan kepedulian anak rantau, tentang kegigihan komunitas Bagan Tempo Doeloe melestarikan sejarah dan budaya Bagan …

Kepada anak Bagan, mari merapat dan bernostalgia. Kepada seluruh rekan Kompasianer dan siapa saja yang berkesempatan membaca tulisan ini, semoga berkenan mengikuti rangkaian tulisan “Bagan punya cerita”, kisah dari ibu kota Kabupaten Rokan Hilir yang pada zaman kejayaannya sempat dikenal sebagai penghasil ikan nomor dua di dunia. Kota yang juga dikenal sebagai Ville lumière, kota Cahaya yang penuh pesona …

9 Juli 2023

Siska Dewi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun