Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Empat Fase Menopause dalam Kehidupan Seorang Wanita

11 November 2022   13:59 Diperbarui: 12 November 2022   21:26 1325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahap pramenopause | Foto: ASphotofamily/Freepik

Pada fase ini, seorang wanita mungkin memiliki siklus menstruasi yang sangat panjang atau pendek. Menstruasinya mungkin lebih berat atau lebih ringan dari sebelumnya. Banyak juga yang mengalami hot flash dan gejala menopause lainnya selama masa transisi ini.

Fase perimenopause dapat berlangsung dari dua hingga delapan tahun sebelum menstruasi berhenti secara permanen. Bagi kebanyakan wanita, transisi menuju menopause berlangsung sekitar empat tahun.

Tanda bahwa seorang wanita telah mencapai menopause adalah setelah setahun penuh sejak menstruasi terakhir. Ini berarti ia tidak mengalami pendarahan, termasuk bercak, selama 12 bulan berturut-turut. Untuk mengetahui lebih banyak tentang fase perimenopause, silakan klik utas ini.

Ketiga, Fase Menopause

Tahap menopause | Foto: stefamerpik/Freepik
Tahap menopause | Foto: stefamerpik/Freepik

Seorang wanita dikatakan sudah berada di fase menopause, jika ia sudah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Ovarium telah berhenti bekerja sepenuhnya dan tidak lagi melepaskan sel telur. Periode 12 bulan tersebut adalah fase menopause.

OWH mencatat, usia rata-rata menopause di Amerika Serikat adalah 52 tahun, dengan rentang antara 45 tahun hingga 58 tahun. Sementara BBC.com mencatat, rata-rata wanita Indonesia mengalami menopause pada usia 51 tahun. [5]

OWH juga mengingatkan bahwa kehamilan dapat menunda menopause. Dengan demikian, wanita yang tidak pernah melahirkan, mungkin mengalami menopause lebih cepat dibanding wanita yang pernah melahirkan.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat menyebabkan seorang wanita mengalami menopause hingga dua tahun lebih awal dibanding wanita yang tidak merokok. [6]

Pada fase menopause, gejala-gejala yang dialami saat perimenopause masih berlangsung. Beberapa wanita juga mengalami sakit kepala dan migrain, perubahan bentuk tubuh dan kenaikan berat badan, serta nyeri sendi. [7]

Penelitian juga menunjukkan bahwa produksi hormon estrogen dan progesteron membantu rambut tumbuh lebih cepat dan tetap berada di kepala untuk waktu yang lebih lama, menurun. Penurunan produksi kedua hormon ini dapat mengakibatkan kerontokan dan membuat rambut menipis. [8]

Seperti fase perimenopause, gejala menopause juga bervariasi dari orang ke orang. Ada yang hanya mengalami sedikit gejala ringan. Ada yang mengalami gejala yang lebih serius pada tingkat yang parah sehingga memengaruhi aktivitas dan kualitas hidup sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun