Dia merasa perlu berbicara dengan mereka terlebih dahulu, kemudian berkhotbah kepada mereka tentang kemuliaan Tuhan dan alasan mengapa manusia dan hewan harus bersyukur atas berkat-berkat ini.Â
Dapat dikatakan bahwa ini juga merupakan awal dari gerakan lingkungan karena Fransiskus mengakui bahwa manusia secara intrinsik terhubung dengan semua ciptaan.
Legasi Santo Fransiskus Kini
Pada usia 44 tahun, Fransiskus meninggal di Assisi tanggal 4 Oktober 1226. Paus Gregorius IX menganugerahkan gelar sebagai orang suci kepadanya kurang dari dua tahun kemudian.
Santo Fransiskus kemudian ditunjuk sebagai santo pelindung hewan karena cintanya yang besar kepada mereka semasa hidupnya. Kini, banyak ahli ekologi memandangnya sebagai pencetus gerakan lingkungan hidup di seluruh dunia.
Ibadat Pemberkatan Hewan Peliharaan di Gereja Santo Andreas
Ibadat pemberkatan hewan peliharaan ini adalah yang pertama kali diadakan di gereja Santo Andreas. Sekitar 200 hewan peliharaan ikut menerima berkat dalam kesempatan tersebut.
Ibadat dilaksanakan di halaman gereja, dimulai pukul 13.00. Selesai ibadat, pastor berkeliling memberkati para hewan. Pastor mereciki beragam jenis anjing, kucing, burung, kura-kura, ikan, dan otter dengan air suci.
Pemimpin Ibadat, Pastor Samuel Anak Agung Made Putrayasa, MSC mengatakan bahwa Ibadat Pemberkatan hewan ini adalah ungkapan cinta kita kepada hewan sebagaimana diteladani oleh St. Fransiskus Assisi. Kita tahu bahwa hewan juga ciptaan Tuhan.
Mengutip kisah penciptaan alam semesta dalam Kitab Kejadian Bab 1, Romo Made mengingatkan bahwa Tuhan menciptakan bumi dan semua makhluk hidup, termasuk hewan. Semua yang diciptakan Allah itu, ‘baik adanya’.
Ini berarti bahwa semua makhluk diciptakan dalam rencana kasih Tuhan, Kasih Bapa, terlebih manusia. Jadi, semua makhluk itu berharga.
Lebih lanjut, Romo Made mengajak umat yang hadir untuk tidak lupa bahwa manusia diciptakan Tuhan bukan sebagai penguasa yang bisa memperlakukan makhluk lainnya semaunya. Tuhan ingin agar kita memelihara ciptaan.
Bahkan, Tuhan memanggil manusia untuk menjadi mitra penciptaan dunia. Artinya, ikut mengembangkan dunia ini menjadi tempat tinggal bersama yang nyaman untuk semua makhluk.