Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

5 Manfaat Hewan Peliharaan bagi Kesehatan Mental

14 Oktober 2022   06:00 Diperbarui: 14 Oktober 2022   15:17 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 manfaat hewan peliharaan bagi kesehatan mental | sumber foto: freepic.diller/Freepik

Memiliki hewan peliharaan adalah komitmen yang serius. Anda perlu memiliki waktu dan tenaga, serta lingkungan rumah yang mendukung. Aktivitas memelihara hewan perlu dijalani dengan rutinitas dan konsistensi.

Lalu, mengapa banyak orang memutuskan untuk memelihara hewan? Jawabnya, hewan peliharaan bisa menjadi sumber kenyamanan dan motivasi yang hebat. Dalam banyak hal, hewan peliharaan dapat membantu kita menjalani kehidupan yang lebih sehat secara mental. [1]

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh The Human Animal Bond Research Institute (HABRI) menunjukkan 74% responden melaporkan peningkatan kesehatan mental setelah memiliki hewan peliharaan. 

Berikut 5 manfaat hewan peliharaan bagi kesehatan mental pemiliknya menurut HABRI. [2]

Pertama, Memelihara Hewan Mengurangi Stres

Cold pressor test | sumber foto:  Lauren Heathcote, PhD on Twitter
Cold pressor test | sumber foto:  Lauren Heathcote, PhD on Twitter
Psychosomatic Medicine pernah memublikasikan sebuah penelitian tentang pengaruh kehadiran teman, pasangan, dan hewan peliharaan pada reaktivitas kardiovaskular terhadap stres psikologis dan fisik. [3]

Sebanyak 240 pasangan menikah diperiksa reaktivitas kardiovaskularnya. Setengah dari partisipan memiliki hewan peliharaan. Para partisipan diminta menjawab pertanyaan hitungan di luar kepala (mental arithmetic) dan menjalani cold pressor test

Cold pressor test adalah tes kardiovaskular yang dilakukan dengan merendam tangan ke dalam wadah berisi air es, biasanya selama satu menit, dan mengukur perubahan tekanan darah dan detak jantung. Perubahan ini berhubungan dengan respons vaskuler dan eksitabilitas nadi. [4]

Tes dilakukan dalam salah satu dari empat kondisi dukungan sosial yang ditetapkan secara acak, yakni: sendiri; dengan hewan peliharaan atau teman (untuk partisipan yang bukan pemilik hewan peliharaan); dengan pasangan; dengan pasangan dan hewan peliharaan atau teman.

Dibandingkan mereka yang tidak memiliki hewan peliharaan, orang yang memiliki hewan peliharaan menunjukkan detak jantung dan tingkat tekanan darah yang lebih rendah secara signifikan selama masa istirahat.

Saat menghadapi mental arithmetic dan cold pressor test, peningkatan detak jantung dan tekanan darah mereka juga relatif lebih kecil. Selain itu, mereka juga mengalami pemulihan yang lebih cepat.

Dengan demikian, para peneliti menyimpulkan bahwa manusia menganggap hewan peliharaan sebagai bagian penting yang mendukung kehidupan mereka. Manfaat kardiovaskular dan perilaku yang signifikan terkait dengan persepsi tersebut.

Kedua, Memelihara Hewan Meningkatkan Suasana Hati dan Melawan Depresi

Memelihara hewan meningkatkan suasana hati dan melawan depresi | sumber foto: Senivpetro/Freepik
Memelihara hewan meningkatkan suasana hati dan melawan depresi | sumber foto: Senivpetro/Freepik

HABRI bermitra dengan Cohen Research Group melakukan survei daring terhadap 1.000 dokter keluarga dan dokter umum. Survei ini bertujuan mengeksplorasi pengetahuan dan sikap dokter terhadap manfaat hewan peliharaan bagi kesehatan manusia. [5]

87% responden mengatakan suasana hati pasien mereka membaik setelah memiliki hewan peliharaan. Penelitian lain menunjukkan bahwa pemilik hewan peliharaan lebih banyak tertawa dibanding mereka yang tidak memilikinya. [6]

Melansir Horniman Museum & Gardens, memiliki hewan peliharaan yang hangat dan berbulu lembut, yang mencintai Anda tanpa syarat, dan menginginkan pelukan Anda, adalah cara yang bagus untuk meningkatkan suasana hati. Anda bahkan melepaskan endorfin saat Anda memeluknya! [7]

Akan halnya depresi, sebuah penelitian yang dipublikasikan National Library of Medicine menemukan pemilik hewan peliharaan mengalami depresi 41% lebih rendah daripada yang bukan pemilik hewan peliharaan. [8]

Ketiga, Memelihara Hewan Mengurangi Rasa Kesepian

Memelihara hewan mengurangi rasa kesepian | sumber foto: The Guardian
Memelihara hewan mengurangi rasa kesepian | sumber foto: The Guardian
Hewan peliharaan dapat memberi dukungan sosial yang membantu mengurangi rasa kesepian dan keterasingan. Sebuah survei yang dilakukan HABRI dan Mars Petcare menemukan 85% responden (pemilik hewan peliharaan dan bukan pemilik hewan peliharaan) percaya interaksi dengan hewan peliharaan dapat membantu mengurangi kesepian. [9]

76% responden dalam survei tersebut setuju bahwa interaksi manusia-hewan peliharaan dapat membantu mengatasi isolasi sosial. Pada lansia, kepemilikan hewan peliharaan dapat memberi rasa tujuan dan makna, mengurangi kesepian dan meningkatkan sosialisasi.

Manfaat ini juga dapat meningkatkan resiliensi lansia terhadap gangguan kesehatan mental, yang secara positif dapat mempengaruhi hasil kesehatan mental mereka. [10

Sementara penelitian lain menunjukkan bahwa bagi mereka yang tinggal sendiri, kepemilikan hewan peliharaan dapat membantu mengurangi rasa kesepian. [11]

Keempat, Memelihara Hewan Meningkatkan Kesejahteraan Mental

Memelihara hewan meningkatkan kesejahteraan mental | sumber foto: theedmondway.com
Memelihara hewan meningkatkan kesejahteraan mental | sumber foto: theedmondway.com

June McNicholas, seorang psikolog yang mengkhususkan diri dalam hubungan manusia-hewan peliharaan dan efek dari hubungan tersebut pada kesejahteraan fisik dan psikologis pemilik, sebagaimana dikutip dari The Guardian mengatakan: [12]

“Merawat hewan peliharaan dan merawat diri saling terkait.

Saat Anda mengajak anjing jalan-jalan, orang-orang berbicara dengan Anda. Itu mungkin satu-satunya kontak sosial yang dimiliki orang yang terisolasi sepanjang hari.

Jika Anda memiliki kucing, Anda dapat mengobrol sambil berdiri di lorong makanan kucing di pasar swalayan, memutuskan merek mana yang akan dibeli.

Ketika pemilik hewan membeli makanan hewan, mereka cenderung membeli makanan untuk diri sendiri juga.

Ketika mereka memberi makan hewan peliharaan, mereka akan duduk untuk makan juga.

Penyandang disabilitas sering menganggap orang sehat merasa canggung dengan mereka. Memiliki anjing membantu mereka meruntuhkan penghalang dan memungkinkan interaksi yang lebih nyaman dan alami.”

Melibatkan anak-anak dalam merawat hewan peliharaan dapat meningkatkan keterikatan mereka dengan hewan peliharaan. Pada gilirannya, hal ini membawa hasil positif seperti agresi yang berkurang, kesejahteraan dan kualitas hidup yang lebih baik. [13]

Kelima, Memelihara Hewan Merupakan Dukungan Jangka Panjang bagi Orang dengan Gangguan Kesehatan Mental

Memelihara hewan merupakan dukungan jangka panjang bagi orang dengan gangguan kesehatan mental | sumber foto: The Guardian
Memelihara hewan merupakan dukungan jangka panjang bagi orang dengan gangguan kesehatan mental | sumber foto: The Guardian

Sebuah penelitian yang dipublikasikan BMC Psychiatry mengeksplorasi peran hewan peliharaan dalam jejaring sosial. Partisipan terdiri dari 54 orang yang terdiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental jangka panjang.

Penelitian tersebut menemukan bahwa hewan peliharaan memberikan keamanan ontologis, yakni keamanan akan identitas diri, dengan memberikan rasa keteraturan dan kontinuitas pada pengalaman partisipan. Melalui hubungan dekat ini, partisipan menemukan makna kehidupan.

Hewan peliharaan memberikan bentuk penerimaan bagi pemiliknya. Partisipan menganggap bahwa dengan melakukan tugas-tugas sebagai pemilik hewan peliharaan yang bertanggung jawab, berdampak positif pada cara orang lain memandang mereka. [14]

Sistem Oksitosin

Melansir Johns Hopkins Medicine, penelitian menunjukkan bahwa hanya dengan mengelus anjing dapat menurunkan hormon stres kortisol. Sementara, interaksi sosial antara manusia dan anjing dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin (hormon yang sama yang ‘mengikat’ ibu dengan bayi).

Sebuah survei menemukan, 84% pasien gangguan stres pascatrauma yang ditemani anjing penjaga melaporkan penurunan gejala yang signifikan, dan 40% mampu mengurangi kebutuhan akan obat. [15]

Oksitosin menyebabkan banyak perubahan fisiologis, termasuk memperlambat detak jantung dan pernapasan, menurunkan tekanan darah, menghambat stres hormon, serta menciptakan rasa tenang, nyaman dan fokus.

Menurut The Guardian, ada alasan lain mengapa memiliki hewan peliharaan baik untuk kesehatan mental. Selain membantu mengurangi stres, kecemasan, depresi, dan kesepian, berolahraga bersama anjing memiliki banyak manfaat.

Jalan-jalan setiap hari di luar ruangan meningkatkan kesejahteraan fisik dan emosional. Melempar tongkat, mengambil bola – bahkan menyendok kotoran anjing – merupakan olahraga yang menyehatkan. [12]

Wasana Kata

Saat senang maupun susah, kita dapat berpaling kepada hewan peliharaan untuk mendapat kenyamanan, kegembiraan, dan dukungan. Merawat hewan peliharaan bukan saja baik untuk kesehatan mental, melainkan juga baik untuk kesehatan hubungan kita dengan sesama manusia.

“People who care about animals tend to care about people. They don't care about animals to the exclusion of people. Caring is not a finite resource and, even more than that, it's like a muscle: the more you exercise it, the stronger it gets.”

Jonathan Safran Foer

Jakarta, 14 Oktober 2022

Siska Dewi

Referensi: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun