Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Optimisme di Tengah Ketidakpastian dan Ajakan untuk Mengarungi Badai

11 Oktober 2022   17:00 Diperbarui: 12 Oktober 2022   08:05 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Di tengah ketidakpastian global, perekonomian Indonesia masih mampu bertumbuh dan inflasi masih terkendali. Kita harus tetap optimistis, tetapi hati-hati dan waspada.” Demikian pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka BNI-Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022). [1]

Meski tidak hadir dalam sesi Pembukaan, saya beruntung dapat menyimak langsung paparan Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan.

Airlangga Hartarto, memberikan sambutan khusus, saat Investor Daily Summit 2022   | Foto: BeritasatuPhoto/David Gita Roza
Airlangga Hartarto, memberikan sambutan khusus, saat Investor Daily Summit 2022   | Foto: BeritasatuPhoto/David Gita Roza

Airlangga memulai paparan dengan menayangkan salindia berjudul “Kombinasi Pelemahan Ekonomi dan Kenaikan Inflasi Meningkatkan Risiko Stagflasi”. Salah satu faktor pemicu stagflasi adalah terganggunya supply dan demand yang mendorong peningkatan harga energi dan pangan.

Peningkatan harga telah mengakibatkan kenaikan inflasi di berbagai negara. Berbagai bank sentral merespons hal tersebut dengan mengetatkan likuiditas dan menaikkan suku bunga acuan.

Jika peningkatan harga energi dan pangan, serta kenaikan inflasi dan suku bunga ini berkelanjutan, maka berpotensi memicu resesi global. Apa yang dipaparkan ini, senada dengan  World Economic Outlook dari International Monetary Fund (IMF) edisi Juli 2022 yang berjudul “Gloomy and More Uncertain”.

Airlangga Hartarto, memberikan sambutan khusus, saat Investor Daily Summit 2022   | Foto: Beritasatu Photo/David Gita Roza
Airlangga Hartarto, memberikan sambutan khusus, saat Investor Daily Summit 2022   | Foto: Beritasatu Photo/David Gita Roza
Terlepas dari kondisi perekonomian global yang serba tidak pasti, Airlangga optimis Indonesia mampu bertahan. Indonesia merupakan salah satu dari lima negara terbaik dalam menangani pandemi Covid-19, katanya.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan kinerja impresif, yakni meningkat 5,44% (YoY) pada Triwulan II 2022. Sejumlah leading indicator riil seperti indeks keyakinan konsumen dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur masih berada di level optimis.

Indikator pada sektor eksternal juga relatif terkendali. Hal ini tercermin dari Neraca Perdagangan dan Trasaksi Berjalan yang masih surplus, Cadangan Devisa yang tetap tinggi, dan Rasio Utang masih berada pada level yang aman.

Menutup paparannya, Airlangga mengingatkan bahwa momentum pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional ini harus kita jaga agar ekonomi dapat pulih lebih cepat. Beliau juga memaparkan 6 strategi dan kebijakan utama yang akan dilakukan oleh Pemerintah seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Strategi dan kebijakan utama pemulihan ekonomi nasional | sumber: dokpri
Strategi dan kebijakan utama pemulihan ekonomi nasional | sumber: dokpri
Sementara itu, Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengumpamakan perkembangan ekonomi global saat ini seperti badai. Namun, badai yang sedang melanda ini belum diketahui jelas akan berlangsung berapa lama dan berapa dahsyat.

Mahendra Siregar, memberikan sambutan khusus, saat Investor Daily Summit 2022 | Foto: Beritasatu Photo/David Gita Roza
Mahendra Siregar, memberikan sambutan khusus, saat Investor Daily Summit 2022 | Foto: Beritasatu Photo/David Gita Roza
“Banyak yang bertanya, apakah ini badai topan, apakah ini hurricane, atau the perfect storm? The perfect storm adalah beberapa badai yang terjadi sekaligus.”

Apa saja badai itu? Sebut saja inflasi tinggi yang di beberapa negara mencapai tertinggi dalam 30-40 tahun terakhir. Inflasi tinggi akan memaksa ekonomi terkontraksi, sehingga berpotensi mengakibatkan resesi.

Selain itu, faktor ketidakpastian terbesar saat ini adalah kondisi geopolitik. Namun, OJK bukan sekadar mencermati fenomena badai tersebut.

OJK melakukan koordinasi agar bisa memitigasi risiko-risiko yang ada sehingga tidak panik menghadapinya. Penting untuk fokus pada agenda utama bersama yakni memperkuat dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia agar bisa terus berlanjut.

Mahendra menegaskan bahwa industri jasa keuangan Indonesia sudah pulih dari pandemi COVID-19 dan siap mendukung pertumbuhan ekonomi nasional sambil tetap siaga menghadapi risiko global.

***

Sebagai pengelola keuangan baik di tempat kerja maupun di dalam keluarga, tidak dapat dimungkiri bahwa ketidakpastian sering membuat saya khawatir. Maka, kesempatan menghadiri Investor Daily Summit 2022 pagi ini adalah suatu anugerah.

Kekhawatiran tersebut seringkali membuat saya merasa tidak tenang. Namun, fokus pada indikator-indikator positif perekonomian Indonesia yang dipaparkan oleh Airlangga dan Mahendra, membantu saya menghitung berkat yang Tuhan berikan kepada negara tercinta ini dan mensyukurinya.

Di tengah amukan gelombang ketidakpastian dunia, ajakan untuk mengarungi badai dengan penuh optimisme terasa menyejukkan hati dan membangkitkan harapan. Dengan bergandengan tangan, kita dapat bersama-sama melalui badai ini.

Recover together, recover stronger!

Jakarta, 11 Oktober 2022

Siska Dewi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun