Bersepeda baik untuk meningkatkan kekuatan tulang dan sendi, serta menjaga kesehatan jantung. Berdansa baik untuk menjaga kebugaran dan keseimbangan tubuh.
Berenang dapat meningkatkan kekuatan otot dan sendi, melancarkan aliran darah, serta baik untuk kesehatan jantung, otak, dan paru-paru. Anda juga dapat mencoba pilates, yoga, tai chi, dan latihan keseimbangan. [3]
Dengan menjaga kesehatan, Anda dapat meminimalkan risiko biaya kesehatan dan risiko pensiun dini akibat gangguan kesehatan yang tak terduga.
Kedua, Jaga Jejaring Sosial Anda
Ketika pensiun, jejaring sosial juga ikut menyusut. Hal ini berisiko membuat seseorang menjadi terisolasi secara sosial.
Kondisi di atas dapat diperparah dengan kematian pasangan, berkurangnya kontak dengan teman dan keluarga, serta tidak terlibat dalam komunitas.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang terisolasi secara sosial memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita penyakit tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya. Hal ini pada akhirnya dapat meningkatkan risiko kematian dini. [4]
Meskipun anak dan cucu tinggal jauh, Anda dapat tetap menjaga mereka sebagai jejaring sosial yang terdekat dengan komunikasi secara teratur. Ada banyak perangkat teknologi yang dapat Anda gunakan untuk mendukung kebutuhan ini.
Jika pasangan Anda masih hidup, ada banyak komunitas pasangan suami istri yang dapat Anda ikuti. Sebagai contoh, saya dan suami bergabung dalam Komunitas Marriage Encounter di gereja kami. Ada juga Komunitas Lanjut Usia Simeon-Hana.
Ketika pasangan hidup meninggalkan kita untuk selamanya, ada Perhimpunan Warakawuri untuk tempat berkomunitas. Selain itu, Anda dapat juga bergabung dengan komunitas-komunitas hobi.
Semakin banyak waktu yang dihabiskan dengan keluarga dan teman, semakin besar kemungkinan kita dapat menikmati kebahagiaan dalam hidup tanpa banyak stres dan kekhawatiran.
Ketiga, Temukan Makna Hidup Anda
5]
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Gallup memperlihatkan hasil yang menarik. 63% responden mengatakan akan terus bekerja, meskipun paruh waktu. Hampir 3 dari 4 responden berencana tetap bekerja setelah usia pensiun karena “ingin”, bukan karena “harus”. Dengan bekerja, mereka merasa hidup lebih bermakna. [