Indahnya Persahabatan: Refleksi Dua Tahun di Kompasiana

Mentor pertama saya di Kompasiana adalah Kompasianer dengan nama akun Ruang Berbagi. Dari beliau, saya belajar menata tulisan agar lebih menarik.

Kemudian, dalam Kompasianival 2020, saya mendapat kesempatan mengikuti Workshop Kelas Menulis Eksklusif bersama Kang Pepih Nugraha. Pesertanya adalah 10 Kompasianer peserta blog competition menulis biografi sosok inspiratif yang artikelnya terpilih.  

Saya tidak menyangka, artikel tentang Mardi Wu, CEO sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman kesehatan, mengantar saya menjadi peserta workshop tersebut.  

Pengumuman peserta Workshop Kelas Menulis Eksklusif bersama Pepih Nugraha dapat dibaca di sini. Sedangkan artikel saya yang terpilih, bisa dibaca di sini.

Saya juga berkesempatan belajar menulis dari Kang Bugi Kabul Sumirat ketika ikut serta dalam penulisan buku Puspa Ragam Kisah Inspiratif Warga 50+. Keseruan peluncuran buku tersebut dapat dibaca di sini.

Buku Puspa Ragam Kisah Inspiratif Warga 50+ | dokpri

Berbagi kebaikan lewat tulisan

Topik Pilihan di Kompasiana sering membantu saya menemukan ide menulis. Namun demikian, saya tidak akan memaksakan diri menulis topil jika topiknya tidak saya kuasai.

Tak disangka-sangka, ada pembaca yang menghubungi saya secara pribadi untuk menanyakan beberapa hal terkait artikel. Sebagai contoh, ada yang berkonsultasi tentang perpajakan, ada juga yang minta diajarkan Microsoft Excel.

Saya bukan konsultan pajak, juga bukan ahli Microsoft Excel. Saya hanya berusaha membantu berdasarkan pengalaman menggunakan Microsoft Excel dalam pekerjaan dan mengurus pajak di perusahaan tempat saya bekerja.

Belum lama ini, seseorang menghubungi saya untuk bertanya tentang artikel "Kisahku: Antara Kanker Rahim dan Hiperplasia Endometrium". Saya tidak pernah menduga bahwa berbagi pengalaman divonis kanker rahim namun ternyata menderita hiperplasia endometrium dan sembuh, dapat membantu seseorang dengan kondisi yang sama.

Mengunjungi kampung halaman melalui "Pelangi Budaya dan Insan Nusantara"

Kiri: Yusuf dan perwakilan RRI Pekan Baru, Kanan: Yusuf dan Rio Almusata -- Ketua Bagansiapiapi Tempo Dulu | dokpri

Bersama rekan-rekan Komunitas Inspirasiana, tahun lalu kami menerbitkan buku "Pelangi Budaya dan Insan Nusantara". Saya bahagia, buku tentang ragam budaya di Indonesia itu kini tiba di kampung halaman saya, Bagansiapiapi.

Saya menulis dua artikel tentang dua peristiwa ikonik, yakni Festival lampion yang digelar pada hari ke-15 Tahun Baru Imlek dan Upacara Bakar Tongkang yang diadakan pada hari ke-16 bulan 5 lunar.