Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022, komunitas "Save Soil" mengajak para pengunjung Taman Puring di Jakarta Selatan untuk berpartisipasi dalam gerakan "Selamatkan Tanah".
MerayakanPerayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tahun ini bertema "Only One Earth" dengan subtema "Living Sustainably in Harmony with Nature". Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memutuskan tema Indonesia, yakni "Satu Bumi untuk Masa Depan".
lingkungan
Selamatkan tanah untuk menyelamatkanMelalui kegiatan "Save Soil -- Festival Jakarta", komunitas ini ingin membangkitkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menyelamatkan tanah. Mengapa perlu menyelamatkan tanah?
Menurut Sadhguru, pencetus Gerakan Selamatkan Tanah (Save Soil Movement), memastikan bahwa tanah kita kaya dan subur adalah kunci untuk menghindari bencana ekologis. Dengan menjaga tanah tetap kaya dan subur, kita turut mengusahakan hidup yang berkelanjutan dalam keselarasan dengan alam.
Suasana gembira tampak mewarnai Taman Puring pagi ini. Ada pengunjung yang asyik mewarnai gambar bertuliskan "Selamatkan Tanah Indonesia". Ada yang memilih belajar membuat pot bunga hiasan dari tanah liat.
Tidak hanya itu. Panitia Festival Jakarta juga menghadirkan Khaerul Anam Masrur, Â Konsultan Pertanian Keluarga di Badan PBB untuk Pangan dan Pertanian (FAO).
Bersama salah seorang relawan Save Soil, Mas Anam, panggilan akrabnya, berkeliling menyapa beberapa pengunjung Taman Puring dan melontarkan pertanyaan seputar pengetahuan tentang tanah. Melalui kegiatan ini, mereka memberikan edukasi kepada para pengunjung.
Di bawah ini adalah beberapa hal yang saya pelajari dari mengikuti kuis tersebut:
Pertama, tanah adalah simbiosis kompleks dari bahan organikÂ
Banyak orang mengira tanah adalah mineral, batuan, dan tanah liat. Padahal tanah terdiri dari pasir dan benda-benda organik.
Tanah adalah fondasi bagi hampir semua kehidupan di muka bumi. Ia merupakan sistem simbiosis kompleks dari bahan organik, mineral, gas, cairan dan organisme hidup yang bersatu untuk menyokong kehidupan.