Sadhguru mengatakan kondisi tanah di India sangat buruk sehingga mendatangkan malapetaka penurunan tingkat nutrisi. Nilai gizi sayuran turun 35% dalam 25 tahun terakhir.
Ketika gerakan vegetarian mulai marak di berbagai belahan dunia, dokter-dokter di India justru mengimbau orang mulai makan daging.
Mengapa? Karena kandungan mikronutrien dalam tanah telah turun drastis. Akibatnya, kandungan nutrisi dalam tanaman yang dihasilkan tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuh. Â Kini, lebih dari 70% anak-anak batita di India menderita anemia.
Kedua, bahan organik dalam tanah berkurang
Tingkat degradasi dalam 70 tahun terakhir sangat menakutkan. Jumlah biomassa dalam tanah telah turun sekitar 80% dalam 50 tahun terakhir.
Jika tidak ada perubahan, diperkirakan pada akhir abad ini, 80% kehidupan serangga dan cacing akan musnah.
Jika semua serangga mati, kehidupan di bumi akan berakhir dalam beberapa tahun.Â
Jika semua cacing mati, kehidupan di bumi akan berakhir dalam beberapa bulan.
Jika semua mikroba mati hari ini, semuanya akan berakhir besok.
Apa yang membuat kita tetap hidup adalah kehidupan mikroba di semua tingkatan.
 Ketiga, lingkaran setan banjir dan kekeringan
Di India, dalam beberapa tahun terakhir, setiap ada banjir, tiga bulan berikutnya ada kekeringan. Satu-satunya sumber air di India adalah hujan.
Sungai, danau, kolam, dan sumur di India bukanlah sumber air. Mereka hanya tempat penampungan air hujan.
Seharusnya air hujan meresap ke dalam tanah dan masuk ke akuifer, yakni lapisan kulit bumi berpori yang dapat menahan air dan terletak di antara dua lapisan yang kedap air. Namun, karena semua pohon telah ditebang, air hujan hanya mengalir di permukaan, mengikis tanah dan menciptakan banjir.Â
Tidak ada pohon. Tidak ada cukup aktivitas organik di dalam tanah untuk menyerap air. Karena air hujan tidak tertahan, kekeringan pasti terjadi setelah beberapa waktu.