Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

8 Tip Sukses Lolos Tes Kesehatan bagi Pelamar Kerja

10 April 2022   06:00 Diperbarui: 13 Mei 2022   22:50 2367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cukup tidur | sumber foto: tirachardz/freepik

Anda baru saja lulus kuliah dan telah melayangkan surat lamaran ke berbagai perusahaan. Beberapa surel yang dilampiri "Formulir Aplikasi" mulai berdatangan di kotak masuk Anda.

Surel-surel tersebut membawa kabar baik. Anda dinyatakan lulus seleksi pendahuluan. Dengan penuh semangat Anda mengisi dan mengembalikan "Formulir Aplikasi".

Lalu, Anda diminta mengerjakan aneka tes yang bertujuan menilai kepribadian, kemampuan, dan kecocokan Anda dengan persyaratan jabatan. Lulus tes penerimaan, Anda diwawancarai oleh manajer HRD dan calon atasan langsung.

Pembicaraan berlangsung serius namun santai. Anda dapat merasakan aura persahabatan dari manajer HRD maupun calon atasan langsung. Harapan Anda agar dapat diterima mulai tumbuh.

Wawancara berakhir dan kepada Anda diberikan "Surat Pengantar Pemeriksaan Kesehatan" di salah satu laboratorium rekanan perusahaan. Jika Anda lulus tahapan ini, maka Perusahaan akan memberikan job offer final kepada Anda.

Mengapa perlu tes kesehatan calon karyawan?

Mungkin Anda bertanya mengapa perlu tes kesehatan. Bukankah Anda masih muda dan sehat-sehat saja? Ketahuilah bahwa ini merupakan tahapan penting dari proses rekrutmen pada beberapa perusahaan.

Tes kesehatan calon karyawan adalah evaluasi komprehensif atas fungsi tubuh yang terlibat dalam aktivitas di tempat kerja, seperti penglihatan dan pendengaran. Di dalamnya juga tercakup komponen riwayat kesehatan.

Mengapa perlu pemeriksaan kesehatan calon karyawan? Jawabannya sederhana saja.

Setiap perusahaan pasti ingin mendapatkan karyawan yang produktif untuk mencapai target yang diinginkan. Tentu saja, kondisi kesehatan calon karyawan harus memenuhi tuntutan dari jabatan yang dilamar. Ini sangat relevan untuk jabatan dalam industri yang berisiko tinggi.

Dengan memeriksa kesehatan sebelum kerja, perusahaan bisa mendapat analisis rinci tentang status kesehatan calon karyawannya. Proses ini dapat mengidentifikasi kondisi yang ada, yang mungkin akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

Selain itu, perusahaan dapat memastikan bahwa calon karyawan secara fisik mampu melakukan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya dengan aman. Manfaat lain adalah mengurangi klaim asuransi kesehatan dan biaya pengobatan.

Apa saja yang tercakup dalam tes kesehatan calon karyawan?

Jenis tes kesehatan bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi geografis dan tanggung jawab khusus pekerjaan yang Anda lamar. Sebagai contoh, jika Anda akan ditugaskan di lokasi terpencil di mana fasilitas pelayanan kesehatan setempat kurang memadai, Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan tertentu untuk meminimalkan potensi timbulnya gangguan kesehatan yang memerlukan penanganan segera saat di tempat kerja.

Contoh lain, untuk calon pekerja lapangan yang membutuhkan stamina, kecepatan, dan kekuatan fisik, mungkin diperlukan tes kebugaran. Jika seorang karyawan gudang memiliki kondisi medis yang menyulitkannya untuk mengangkat kotak yang berat, ia dapat secara tidak sengaja melukai diri sendiri atau rekan kerja melalui teknik pengangkatan yang tidak tepat. Perusahaan tentu tidak menginginkan hal ini terjadi.

Namun, secara umum, pemeriksaan kesehatan calon karyawan mencakup hal-hal di bawah ini:

Pertama, riwayat kesehatan

Anda akan ditanya tentang riwayat kesehatan di masa lalu dan sekarang, serta riwayat kesehatan keluarga. Apakah ada riwayat penyakit keluarga seperti hipertensi, diabetes, sakit jantung, sakit ginjal, dan lain-lain?

Apakah Anda pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit tertentu? Apakah pernah menjalani operasi?

Jika Anda mengidap penyakit tertentu, Anda akan ditanya sejak kapan menderita penyakit tersebut dan apakah terkontrol dengan baik. Bagaimana dengan kebiasaan merokok, minum kopi, minum minuman beralkohol, serta kebiasaan olahraga?

Anda diharapkan menjawab dengan jujur pada tahapan ini. Informasi palsu dapat membahayakan keselamatan dan menimbulkan risiko di tempat kerja.

Kedua, pemeriksaan fisik

Ilustrasi EKG | sumber foto: pixabay
Ilustrasi EKG | sumber foto: pixabay
Pemeriksaan fisik umumnya mencakup tinggi dan berat badan, indeks massa tubuh (Body Mass Index/BMI), tekanan darah dan analisis urin. Selain itu, ada pemeriksaan sistem kardiovaskular (jantung), pernapasan (dada), penglihatan (mata) dan pendengaran (telinga).

Untuk memeriksa kondisi jantung, beberapa perusahaan meminta calon karyawan menjalani pemeriksaan elektrokardiogram (EKG). Melansir alodokter.com, EKG dapat memberi informasi apakah irama jantung teratur atau tidak (aritmia), apakah denyut jantung normal, terlalu lambat (bradikardia), atau terlalu cepat (takikardia), apakah suplai darah dan oksigen ke jantung cukup atau kurang, apakah kondisi jantung masih bagus atau telah muncul tanda-tanda kerusakan, dan apakah struktur jantung normal atau mengalami perubahan, misalnya akibat pembesaran pada bilik jantung. (1)

Untuk sistem pernapasan, umumnya menggunakan spirometri, yakni calon meniup ke corong (spiret). Tindakan ini menghasilkan pembacaan yang menunjukkan fungsi paru-paru. Tes ini dapat mengidentifikasi asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Perlu dipahami bahwa tes kesehatan terutama digunakan untuk keselamatan di tempat kerja. Sering terjadi bahwa pemeriksaan ini justru mengungkap kondisi kesehatan tertentu yang memerlukan perhatian khusus namun tidak disadari oleh calon karyawan.

Hal ini memungkinkan calon karyawan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki masalah kesehatan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa selain mencegah perusahaan secara tidak sadar menempatkan karyawan baru atau karyawan yang ada dalam bahaya, tes kesehatan juga memberi manfaat bagi calon karyawan.

Ketiga, skrining narkoba dan alkohol

Banyak perusahaan melarang konsumsi narkoba dan alkohol dalam kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja. Skrining narkoba dan alkohol akan mengonfirmasi apakah seorang calon karyawan melanggar kebijakan perusahaan tersebut.

Lakukan 8 hal ini agar sukses lolos tes kesehatan

Melansir medicalexam.com (2), ada 8 hal yang perlu Anda lakukan agar sukses lolos tes kesehatan.

Pertama, cukup tidur 

Cukup tidur | sumber foto: tirachardz/freepik
Cukup tidur | sumber foto: tirachardz/freepik

Dalam artikel berjudul "How Does Sleep Affect Your Heart Health?", Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa selama tidur normal, tekanan darah Anda turun (3).

Hormon stres dapat diatur lebih baik saat Anda tidur. Tidur yang cukup dan bersikap rileks akan membantu Anda lolos tes tekanan darah.

Kedua, minum cukup air

Minum cukup air akan membuat tubuh Anda terhidrasi. Tubuh yang terhidrasi dengan baik akan memudahkan petugas laboratorium mengambil darah Anda. Selain itu, juga membantu tubuh Anda menghasilkan sampel urin yang dibutuhkan.

Ketiga, hindari olahraga berat

Ketahuilah bahwa detak jantung dan tekanan darah Anda dapat meningkat karena aktivitas fisik yang terlalu berat. Menahan diri dari keinginan berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang berat pada malam dan pagi hari sebelum tes kesehatan, akan membantu Anda.

Keempat, hindari makanan yang mengandung terlalu banyak garam dan lemak

Garam dan lemak akan memengaruhi kolesterol dan tekanan darah Anda. hindari makanan tersebut dalam tiga hari sebelum Anda menjalani tes kesehatan.

Kelima, berpuasa

Sangat dianjurkan untuk berpuasa selama sepuluh hingga dua belas jam sebelum tes kesehatan. Hal ini mencegah gula dan tekanan darah Anda meningkat.

Keenam, jangan minum kopi atau merokok

Jangan minum kopi atau merokok di pagi hari untuk menjaga tekanan darah Anda tetap rendah. Juga disarankan untuk menghindari alkohol karena akan membuat Anda dehidrasi dan sulit untuk mengambil darah.

Ketujuh, jadwalkan pemeriksaan Anda pada pagi hari

Menjadwalkan pemeriksaan pada pagi hari akan memudahkan Anda mengikuti enam tip di atas. Anda dapat berpuasa semalaman saat Anda tidur. Anda juga akan lebih rileks setelah bangun tidur.

Kedelapan, siapkan daftar periksa (checklist)

Membuat checklist akan membantu Anda mengingat riwayat kesehatan diri dan keluarga Anda. Perlu juga mencatat obat-obatan yang mungkin rutin Anda konsumsi.

Wasana kata

Meskipun tes kesehatan dapat membuat stres, lakukan yang terbaik untuk tetap tenang. Dokter atau ahli kesehatan lainnya yang melakukan pemeriksaan hanya ingin menilai kesehatan Anda secara akurat. Ingatlah juga bahwa perusahaan memerlukan tes kesehatan karena ingin Anda melakukan pekerjaan dengan aman. 

Laboratorium yang memeriksa kesehatan Anda dapat memberi rekomendasi apakah Anda cukup fit untuk bekerja. Namun, perusahaanlah yang akan memutuskan apakah mereka ingin melanjutkan proses perekrutan.

Jakarta, 9 April 2022

Siska Dewi

Referensi:

  1. Elektrokardiogram, Ini yang Harus Anda Ketahui
  2. 8 Tips for a Successful Medical Exam
  3. How Does Sleep Affect Your Heart Health?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun